blank
Paslon Nomor Urut 1 Sam'ani-Bellinda Putri menunjukkan Kartu Kudus Inklusif saat debat kandidat di Hotel Griptha beberapa waktu lalu. Foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kudus Sam’ani Intakoris dan Bellinda Putri memberikan perhatian khusus kepada kaum penyintas disabilitas. Salah satunya dengan mengeluarkan Kartu Kudus Inklusif. Dalam debat kandidat juga Bellinda Putri sempat memakai bahasa isyarat untuk memberikan pesan kepada kaum disabilitas di Kabupaten Kudus.

Bahasa isyarat yang disampaikan Cawabup nomor urut 1, Bellinda Putri yakni “sudah waktunya pemuda dan perempuan mengambil peran untun masa depan”. Bahasa isyarat itu menunjukkan simpatinya kepada kaum penyintas disabilitas.

Pada saat debat itu, Bellinda sapaan akrabnya secara sengaja menggunakan bahasa isyarat yang diperuntukkan untuk orang berkebutuhan khusus.

“Ya saya menggunakan bahasa isyarat saat debat berlangsung. Itu adalah bentuk perhatian dan kepedulian kami terhadap kaum disabilitas,” katanya Minggu (27/10).

Dia menyebut, penggunaan bahasa isyarat dapat mempermudah para penyandang disabilitas untuk memahami maksud pembahasan.

“Ini bagian dari hak mereka (disabilitas) agar juga tau apa yang dibahas dalam forum debat kali ini,” tuturnya.

Selain menggunakan bahasa isyarat, Bellinda juga memastikan komitmennya terhadap disabilitas dengan dengan menerbitkan Kartu Kudus Inklusif.

“Kartu ini bakal kita berikan kepada disabilitas agar dapat memudahkan para disabilitas untuk mendapatkan akses pendataan, bantuan hingga beasiswa,” terangnya.

Pihaknya berharap, Kartu Kudus Inklusif tersebut dapat berlaku secara maksimal bagi orang berkebutuhan khusus di Kota Kretek ini.

” Semoga ketika nanti kita jadi bupati dan wakil bupati, kartu ini bisa cukup bermanfaat bagi difabel. Kita komitmen akan hal tersebut,” pungkasnya.

Sementara itu, Cabup Nomor Urut 1 Sam’ani Intakoris menambahkan, saat ini memang keberpihakan kepada kaum disabilitas belum maksimal, sehingga saat terpilih nanti akan menjadi fokusnya. Salah satunya dengan mengintruksikan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk memberikan layanan ramah disabilitas.

Terutama pada bagian pelayanan umum, terutama bangunan yang didesain harus ramah kaum disabilitas. Sehingga semuanya bisa mendapatkan akses secara maksimal di Kudus.

”Pelatihan kepada akum disabilitas juga akan diintensifkan, sehingga disabilitas bisa mandiri juga secara ekonomi. Untuk akses pendidikan dan kesehatan bagi kaum disabilitas juga tak kalah pentingnya,” imbuhnya.

Ali Bustomi