blank
Rektor Supari (tengah), berfoto bersama dengan Kaprodi Magister Hukum USM Dr Kukuh Sudarmanto (kedua dari kanan), AKBP Priyo Handoko SE (kedua dari kiri), AKP Edy Purwanto SH (kanan) dan Brigadir Oktarinata Indra Rukmana SH. Foto: dok/usm

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Rektor Universitas Semarang (USM), Dr Supari ST MT, menyampaikan pentingnya peran akademisi, khususnya mahasiswa, dalam menjaga situasi kondusif selama Pilkada 2024.

Rektor Supari mengatakan hal itu, dalam acara Podcast Polisine Jateng yang tema ‘Peran Akademisi dalam Pilkada 2024’, yang berlangsung pada Rabu (9/10/2024), di Ruang Podcast Polisine Jateng, Gedung Mapolda Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang.

Dalam acara itu, Dr Supari yang didampingi Kaprodi Magister Hukum USM, Dr Kukuh Sudarmanto, disambut hangat Kasubbid Multimedia Bidhumas Polda Jateng, AKBP Priyo Handoko SE, dan PS Kaur Produk Kreatif Subbid Multimedia Bidhumas Polda Jateng, AKP Edy Purwanto SH.

BACA JUGA: Kemenag Jateng Bareng FKUB Susun Buku Merah Marun

Acara Podcast Polisine Jateng itu sendiri dipandu Brigadir Oktarinata Indra Rukmana SH Ba Subbag Renmin Bidhumas Polda Jateng, sebagai host.

”Kami selalu menyampaikan kepada mahasiswa, baik melalui forum ilmiah, seminar, maupun lewat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), bahwa partisipasinya dalam Pilkada sangat dibutuhkan. Mahasiswa perlu mengkritisi visi, misi, serta program kerja para calon dengan memperhatikan rekam jejak mereka,” ungkap Supari.

Menurutnya, USM selalu aktif menyikapi potensi penyebaran informasi palsu atau hoaks, selama Pilkada. Pihaknya selalu mengingatkan pada dosen, karyawan, dan mahasiswa, untuk berhati-hati dalam menerima informasi.

BACA JUGA: Antisipasi Musim Hujan, Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng Siapkan 16 Pompa Air

”Setiap informasi harus dicek dan dipastikan kebenarannya, serta harus bersandar pada regulasi yang ada. Hoaks dapat menimbulkan dampak buruk, dan kita tidak ingin terjerat oleh hukum, karena menyebarkan informasi palsu,” jelasnya.

Mengenai keterlibatan mahasiswa dalam aksi politik atau kampanye, Supari berpendapat, hal itu merupakan bagian dari pendidikan politik bangsa. Dia juga menekankan, agar mahasiswa tetap harus mengutamakan jadwal perkuliahan.

”Mahasiswa boleh berpolitik, tetapi tidak untuk berpolitik praktis di kampus. Kampus harus tetap netral,” tambahnya.

BACA JUGA: Peparnas XVII/2024 Berakhir, Jateng Raih Gelar Juara Umum

Untuk mengantisipasi potensi keterlibatan aktor eksternal yang dapat memperkeruh suasana akademik selama Pilkada, Supari menegaskan, kampus akan menolak segala bentuk politik praktis yang dilakukan pihak luar.

”Kampus adalah wilayah netral, tidak boleh ada kampanye politik di lingkungan akademik,” ujarnya.

Di akhir acara, Dr Supari menyampaikan pesan kepada civitas akademika dan mahasiswa USM, agar tetap kritis dalam menilai calon pemimpin. ”Pilihlah calon yang sesuai dengan visi, misi, dan program kerjanya. Sehingga kita dapat bersama-sama membangun masyarakat yang adil, sejahtera, dan damai,” ungkapnya.

Riyan