blank
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, saat mendegarkan penjelasan tentang pengembangan kawasan Candi Borobudur. Foto: dok/kemenag

MAGELANG (SUARABARU.ID)– Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan memprediksi, sekitar 2 juta wisatawan akan berkunjung ke Candi Borobudur dalam setahun. Kunjungan itu termasuk ke kawasan penyangganya, menyusul penataan di kawasan Borobudur yang telah rampung.

Disampaikan juga, keberadaan jalan tol Yogyakarta-Bawen yang digadang-gadang dapat dilewati sekitar 20 juta orang per tahun, juga akan mempengaruhi hal itu. Luhut yang didampingi Wakil Menteri Agama RI, Saiful Rahmat Dasuki menyebut, wisatawan manca negara (Wisman) yang datang, termasuk umat Buddha dari Thailand, Cina, Jepang, dan lainnya.

”Mereka bisa tinggal 5-10 hari di sini, dan ini sangat penting. Oleh karena itu, yang menikmati dampak positif ini adalah masyarakat sekitarnya,” terang Luhut, dalam keterangannya tengah pekan lalu.

BACA JUGA: Relawan Koncone Mas Ali Siap Menangkan Yoyok-Joss di Pilwakot Semarang

Dengan lama tinggal Wisman itu, diharapkan pengeluaran mereka di Borobudur bisa menyentuh angka 1.600 Dolar AS per bulan. Sehingga masyarakat perlu mempersiapkan diri, termasuk menyediakan homestay dan peluang usaha baru. Namun, masyarakat juga perlu mendapat pelatihan dan sertifikasi.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno menambahkan, penataan kawasan Candi Borobudur akan ditangani oleh Single Destination Management Authority.

”Total ada Rp 45 triliun potensi daripada cuan pariwisata, yang bisa kita limpahkan kepada masyarakat di sekitar kawasan Candi Borobudur,” imbuhnya.

BACA JUGA: Nomor Urut, Paslon Tangguh Nomor Satu dan Setia Nomor Dua

Di lokasi yang sama, turut hadir dalam acara itu, Plh Kakanwil Kemenag Provinsi Jateng, Wahid Arbani. Dia juga menjelaskan, pihaknya mendukung penuh program pemerintah, terkait dengan pengembangan Candi Borobudur.

”Ke depan, kegiatan di Candi Borobudur bukan hanya berfokus kepada kegiatan religi saja. Untuk kegiatan konser dan lain-lainnya, akan dipindah di Candi Prambanan. Tentu Kemenag Jateng akan ikut berperan, dalam upaya peningkatan Religiosity Index di Jateng,” ujar dia.

Riyan