Pasangan Hartopo-Mawahib saat menghadiri deklarasi relawan Kuda Putih. foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Sejumlah Gus alias putra para kiai pengasuh pesantren di Kabupaten Kudus mendeklarasikan Relawan Kuda Putih serta menegaskan dukungannya kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kudus Hartopo-Mawahib.

Tak kurang dari 100 orang Gus maupun tokoh muda lainnya ikut hadir dalam acara yang digelar kafe Joglo Maqha, Minggu (1/9) malam. Hadir secara langsung dalam acara deklarasi tersebut Hartopo dan Mawahib.

Dipimpin oleh Gus Rian atau Gus Muhammad Fahri Aminudin, deklarasi dibacakan dengan menyampaikan dukungannya untuk memenangkan pasangan Hartopo-Mawahib dalam perhelatan Pilkada Kudus 27 November 2024 mendatang.

“Kami tim Relawan Kuda Putih akan berjuang sepenuh hati dan dengan ikhlas mendukung dan memenangkan Hartopo-Mawahib dalam Pilkada Kudus 2024,” ujar Gus Rian yang dikenal sebagai cucu kiai besar alm KH Syakroni Ahmadi.

Dalam kesempatan tersebut, para gus yang tergabung dalam relawan Kuda Putih menegaskan komitmen mereka untuk menjunjung tinggi rasa persaudaraan dan kesantunan dalam setiap langkah perjuangan.

“Kami menjunjung tinggi rasa persaudaraan dan santun dalam mewujudkan Pilkada damai di Kudus,” tambanya.

Gus Rian, cucu alm Kiai Syaroni Ahmadi, saat membacakan naskah deklarasi relawan Kuda putih dalam mendukung Hartopo-Mawahib. foto; Ali Bustomi

Lebih lanjut, disampaikan bahwa dukungan Relawan Kuda Putih untuk pasangan Hartopo-Mawahib dilakukan tak hanya sekedar simbolis. Mereka akan turun ke lapangan dan bergerak aktif melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk memastikan bahwa aspirasi dan harapan masyarakat Kudus dapat tersampaikan dan direalisasikan.

“Kami hadir atas kesadaran sendiri. Kami mantap mendukung Hartopo-Mawahib karena itu yang pas di hati kami,”tandasnya.

Setelah deklarasi, acara dilanjutkan dengan dialog terbuka antara anggota komunitas Relawan Kuda Putih dan Hartopo, yang sebelum digantikan oleh Penjabat Bupati, merupakan Bupati Kudus. Dalam dialog tersebut, Hartopo menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan oleh para relawan.

“Saya dan Mawahib mengucapkan terima kasih atas kontribusi waktu, tenaga, pikiran dan materi dari para relawan yang hadir. Ini merupakan bentuk militansi yang luar biasa, bukan hanya sekadar loyalitas. Semoga ini menjadi ladang ibadah bagi Anda semua,” ucap Hartopo dengan penuh rasa syukur.

Hartopo juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meluruskan isu yang beredar terkait Tunjangan Kesejahteraan Guru Swasta (TKGS) di masa kepemimpinannya. Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2019, Pemkab Kudus mampu memberikan honor TKGS sebesar Rp1 juta per bulan untuk setiap guru, dengan total anggaran mencapai Rp130 miliar.

“Namun, setelah pandemi Covid-19 melanda pada tahun 2020, anggaran yang sudah direncanakan harus direfokuskan untuk penanganan pandemi, sehingga beberapa program, termasuk TKGS, mengalami penyesuaian,” terang Hartopo.

Selain itu, Hartopo menyoroti pentingnya dukungan dari para relawan dalam menghadapi Pilkada 2024. Dia menyatakan terima kasihnya kepada para gus-gus pesantren di Kudus yang secara bulat mendukungnya.

“Kami cukup bangga atas dukungan ini, karena menunjukkan bagaimana militansinya. Mereka membuat acara deklarasi ini secara mandiri tanpa minta dukungan dana dari kami. Mereka urunan dan memberikan dukungan dengan sepenuh hati,”tukasnya.

Sementara itu, calon Wakil Bupati Kudus, Mawahib, dalam pidatonya mengutip nilai-nilai tradisi santri. Menurutnya, dalam tradisi santri, jabatan tidak boleh dicari, tapi jika mendapatkan dawuh (perintah), maka kita tidak boleh lari.

“Saya menerima amanah ini dengan penuh tanggung jawab dan kesiapan untuk mengabdi kepada masyarakat Kudus,” ucap Mawahib, menegaskan komitmennya untuk mengemban tugas dengan sebaik-baiknya.

Acara tersebut diakhiri dengan doa bersama, memohon kelancaran dan kesuksesan bagi pasangan Hartopo-Mawahib dalam Pilkada Kudus 2024. Para relawan yang hadir juga berkomitmen untuk terus bekerja keras dalam mendukung pasangan calon yang mereka yakini mampu membawa perubahan positif bagi Kudus.

Ali Bustomi