Pengajian dalam rangka Safari Dakwah Majelis Tabligh Muhammadiyah Solo Raya, digelar di Masjid Al-Falah Madyorejo, Jetis, Sukoharjo. Bersamaan itu, dilakukan penyerahan KTA.(Begug SW)

SUKOHARJO (SUARABARU.ID) – Pengajian dalam rangka Safari Dakwah Majelis Tabligh Muhammadiyah Solo Raya, digelar di Masjid Al-Falah Madyorejo RT 01/RW 07, Kelurahan Jetis, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo.

Tokoh Masyarakat Sukoharjo, Begug SW, semalam, mengabarkan, acaranya diawali dengan pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an oleh Drs Muslim. Dilanjutkan ucapan selamat datang oleh Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Jetis-2, Ir Rudy Setyohadi.

Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sukoharjo H Sodiqul Amin SPd, dalam sambutannya mengucapan terima kasih kepada para jamaah yang hadir. Juga kepada Takmir Masjid Al-Falah, serta  Pengurus Ranting Muhammadiyah (PRM) Jetis yang telah memfasilitasi Safari Dakwah.

Seusai memberikan sambutan, dilanjutkan penyerahan secara simbolis Surat Keputusan (SK) Pengurus Ranting Jetis-2, dan penyerahan Kartu Tanda Anggota (KTA) Muhammadiyah.

Ceramah dan doa, disampaikan oleh Tim Kajian Safari Dakwah Majelis Tabligh Muhammdiyah Solo Raya, Ustadz Jarwanto Abu Ajib. SKom, SPdI, MPd. Mengambil tema: ”Hakikat Orang Cerdas Menurut Al Quran.” Yang intinya ada 4 karakter yang harus diperhatikan agar aktivitas dunia, kelak berpengaruh pada kehidupan akhirat.

Paham

Pertama, memiliki karakter Al-Fahmu (pemahaman). Paham dan mengerti banyak yang memerintahkan kepada kita, untuk mengetahui terlebih dahulu sesuatu sebelum mengerjakannya. Itu tidak hanya berkaitan dengan masalah keduniaan, tetapi juga berkaitan dengan aspek ibadah.

Ibadah, adalah aspek dan interaksi langsung dengan Allah SWT. Kita diperintahkan untuk belajar tentang shalat sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah. Kedua, karakter Ath-Tha’ah (ketaatan). Pemahaman life style didasarkan dengan ketaatan kepada Allah SWT. Melakukan interaksi yang halalan thayyiban. Agar menjadi pribadi orang yang beriman

Ketiga, adalah karakter ikhlas. Ikhlas adalah melakukan sesuatu dengan sebenar-benarnya untuk Allah, dan sebenar-benarnya hasil dari pemahaman dan ketaatan kepada-Nya. Wujud ikhlas tidak ada kaitannya dengan imbalan, apakah akan mendapatkan imbalan atau tidak.

Keempat, adalah Ats-Tsabat, Artinya kuat pendirian. Dalam menjalani aktivitas tentu ada godaan dan tantangannya. Apakah itu dalam rangka untuk belajar memahaminya, atau apakah itu dalam rangka bercampur dengan sesuatu yang halal atau tidak, atau apakah ada kaitannya dengan motivasi atau lain sebagainya, Maka  akan muncul kesabaran ketika diuji, dan akan muncul kesyukuran  ketika diberi kenikmatan. Untuk kemudian senantiasa istiqomah dalam menjalankannya.(Bambang Pur)