JEPARA (SUARABARU.ID) – Guru saat ini dituntut untuk selalu berusaha untuk menguatkan karakter murid melalui karya-karyanya. Hal tersebut diungkapkan  oleh Indria Mustika, guru SMKN 2 Jepara yang juga Guru Penggerak Angkatan 9  saat menjadi pembicara  dalam Temu Pendidik KGBN Jepara yang berlangsung melalui zoom, Sabtu (24/8-2024) malam.

Acara yang dipandu oleh Defi Anggraini, guru MTs  Amsilati Bangsri ini meengambil tema Penguatan Karakter melalui Karya Murid.  Kegiatan ini diikuti oleh guru dan  guru penggerak dari berbagai angkatan

Menurut Indria Mustika, kreativitas murid yang perlu dikembangkan mencakup 6 aspek, antara lain kreativitas akademis yaitu kemampuan untuk berpikir secara inovatif dalam menyelesaikan masalah atau menghasilkan ide-ide baru dalam mata pelajaran akademis. “Disamping itu ada kreativitas seni yang meliputi ekspresi diri melalui seni seperti gambar, lukisan, musik, tari, dan drama,” terang Indria Mustika

Aspek yang berikutnya adalah kreativitas keterampilan praktis yaitu kemampuan untuk membuat atau memperbaiki benda, seperti dalam kerajinan tangan atau proyek teknologi. “Kreativitas Sosial, yang merupakan  kemampuan untuk memikirkan cara-cara baru untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain, menjadi aspek lain yang perlu dikembangkan,” ungkapnya

Berikutnya adalah kreativitas berpikir kritis yang meliputi kemampuan untuk menganalisis informasi secara mendalam dan melihat berbagai sudut pandang untuk mencapai kesimpulan yang inovatif

Aspek terakhir yang perlu mendapatkan perhatian adalah kreativitas solusi masalah yang meliputi kemampuan untuk menemukan solusi yang tidak biasa atau efisien untuk berbagai tantangan dan masalah yang dihadapi.

Indri juga menjelaskan, karya murid penting karena sebagai media untuk mengembangkan karakter dan ketrampilan pribadi. “Manfaat ekspresi dan karya murid ini adalah dapat memfasilitasi pengembangan kreatifitas dan rasa percaya diri,” ujarnya

Karakter yang dikuatkan dalam berkarya diantaranya adalah tanggung jawab. Yaitu saat tugas diberikan mengacu pada standar dan batas waktu yang ditentukan dalam pengumpulan ya. “Maka perlu menetapkan tujuan yang jelas dan menggunakan jadwal untuk mengatur waktu,” ungkap Indria Mustika

Selain itu  nilai kerjasama  menjurut Indri diperoleh melalui penggabungan berbagai ketrampilan dan perspektif murid. “Ketrampilan yg dikembangkan diantaranya adalah komunikasi dan kepemimpinan. Komunikasi yang baik’ tentu berbicara dan mendengarkan dengan efektif. Nilai Kepemimpinan diperoleh saat mengarahkan dan memotivasi teman dalam tim. Contohnya adalah membuat presentasi bersama dan brainstorming ide,” paparnya

Selanjutnya Indri menjelaskan, saat pengerjaan karya  tentu ada masalah yang terjadi hal ini dapat diketahui melalui refkeksi diri,.Manfaatnya murid dapat memahami kekuatan dan kemudian melakukan area perbaikan. Caranya adalah dengan umpan balik yang konstruktif menerima kritik dan saran dengan positif. Sehingga dapat melakukan revisi untuk umpan balik perbaikan. Aktifitas refleksi ini dapat berupa menuliskan tentang pengalaman dan pembelajaran dalam mengerjakan tugas membuat karya benda maupun non benda. Serta dapat melalu diskusi kelas berbagi pengalaman dan pelajaran yang didapat selama mengerjakan tugas.

“Empati dan  kesadaran sosial juga dapat dijadikan ide karya. “Murid dapat mengangkat isu isu sosial seperti lingkungan hidup yang kemudian digunakan sebagai sumber inspirasi dalam  membuat poster, video atau film pendek tentang lingkungan, Aktifitas lainnya adala melalui diskusi membahas tentang bagaimana karya mencerminkan isu sosial yang ada,” terangnya

Yang terakhir menurut  Indria Mustika   adalah penerimaan dan penghargaan . “Hal ini penting karena dapat meningkatkan motivasi dan rada percaya diri. Cara memberikan penghargaan yang efektif melalui penilaian dengan kriteria yang jelas dan adil serta penghargaan melalui sertifikat dan pengakuan publik. Contohnya adalah pemberian sertifikat untuk proyek terbaik, pameran karya dengan menonjolkan karya murid di acara sekolah,” pungkasnya

Hadepe