blank

Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) Dr Bambang Tri Bawono SH MH mengatakan, YBWSA terus mengembangkan dan meningkatkan wakaf yang dikelola yayasan secara produktif. Hadir juga dalam kesempatan ini, Sekretaris YBWSA Dr Ahmad Ja’far S SE, Ketua Wakaf, Dakwah dan Pesantren Sukijan Athoillah SPdI MPd, dan Ketua Badan Wakafntinya akan terus berkembang dan semakin hari semakin bertambah, karena disampaikan, orang-orang yang menjaga wakaf dengan baik sesuai eksistensinya, adalah orang-orang yang beruntung dalam menjalankan perintah agama,” jelas Dr Bambang Tri Bawono, Kamis (22/8/2024).

Dr Bambang Tri Bawono mengatakan hal tersebut saat membuka Seminar Wakaf Produktif, Mengembangkan Wakaf Produktif untuk Membangun Kesejahteraan dan Peradaban, yang diselenggarakan oleh YBWSA.

Menurutnya, wakaf memberikan kontribusi penting dalam pembangunan bangsa dan negara. Potensi wakaf di Indonesia setahun seharusnya bisa mencapai Rp 180 Triliun, namun kenyataannya sampai saat ini baru Rp 2,23 Triliun.

”Kita bisa membayangkan jika wakaf bisa berjalan, dan menjadi budaya yang kuat di masyarakat, maka bisa membantu negara kita (termasuk bisa membantu membayar hutang negara), kekuatan wakaf itu penting. Alat perjuangan itu ada dua, yakni melalui politik dimana melalui lembaga-lembaga parpol, yakni dengan mengambil, menyerap dan menyuarakan aspirasi masyarakat. Sedangkan yang kedua melalui lembaga dan yayasan yang mengelola wakaf secara baik. Oleh karena itu, kami dalam kepengurusan 2023 sampai 2028, YBWSA sudah menata pengelolaan wakaf dengan baik. Hadirnya YBWSA akan terus melestarikan dan menjaga wakaf dengan produktif,” jelas Dr Bambang Tri Bawono.

Atas eksistensinya YBWSA dalam pengelolaan dan pemberian wakaf yang produktif dan maslahat untuk umat itu, maka YBWSA mendapat penghargaan dari Kementerian Agama (Kemenag) Kota Semarang. Piagam penghargaan diserahkan langsung pada kesempatan ini dari Kepala Kemenag Kota Semarang Dr Ahmad Farid MSi kepada Ketua YBWSA Dr Bambang Tri Bawono.

Sementara itu, Pembina YBWSA KH Achmad Darodji MSi sebagai pembicara dalam kesempatan ini mengatakan, menurut orang awam pengertian wakaf masih pada wakaf masjid, makam, dan madrasah. Padahal, kenyataannya wakaf bisa luas, termasuk pendidikan dengan pemberian beasiswa dan lainnya. ”Dan yang terpenting adalah, saat ini bagaimana pengelolaan wakaf itu harus dikembangkan jadi wakaf produktif,” jelasnya.

”Caranya diantaranya dengan memberikan bantuan pemberdayaan, mempotensikan lahan wakaf, dan lainnya. Intinya produktif bisa menghasilkan dan hasilnya bisa dimanfaatkan kembali untuk diwakafkan. Misal tanah wakaf untuk masjid, maka di lingkungannya ada madrasah dan koperasi, sehingga hasilnya bisa kembali untuk kesejahteraan masjid. Ini penting, sebab ke depan juga harus berpikir dari sisi ekonomi,” jelas KH Darodji.

Hadir juga dalam kesempatan ini, Sekretaris YBWSA Dr Ahmad Ja’far S SE, Ketua Wakaf, Dakwah dan Pesantren Sukijan Athoillah SPdI MPd, dan Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Semarang Prof Dr Imam Yahya MAg