Ketua Baznas RI Prof Dr KH Noor Achmad, MA saat meninjau Balai Ternak di Dusun Ponjen Desa Bomerto Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan program Balai Ternak di Dusun Ponjen Desa Bomerto, Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (20/8/2024).

Peluncuran Program Balai Ternak Baznas RI di Wonosobo tersebut dilakukan sebagai upaya mengembangkan ekonomi mustahik dan memberdayakannya hingga menjadi muzaki.

Acara tersebut dihadiri Ketua Baznas RI Prof Dr KH Noor Achmad, MA, Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, MA dan Sekda Wonosobo One Andang Wardoyo.

Turut hadir pula Ketua Baznas Jawa Tengah, KH Ahmad Darodji, Ketua Baznas Wonosobo Priyo Purwanto dan Ketua MUI setempat Dr KH Muchottob Hamzah, MM.

Noor Achmad menyampaikan, balai ternak Kelompok Ponjen Tani di Wonosobo merupakan program balai ternak ke-36 yang telah diresmikan dari total 43 program balai ternak Baznas yang sedang dijalankan di seluruh Indonesia pada tahun 2024 ini.

“Alhamdulillah, untuk balai ternak di Wonosobo ini merupakan program ke-36 dari 43 program balai ternak yang dikembangkan Baznas RI di seluruh Indonesia,” terangnya.

Menurutnya, Balai Ternak Baznas merupakan salah satu upaya Baznas dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi berbasis peternakan.

Diharapkan melalui bantuan tersebut, para peternak di Dusun Ponjen Desa Bomerto Wonosobo nantinya juga dapat menjadi muzaki, untuk menunaikan zakatnya.

“Ini adalah titipan muzaki, dana yang dikeluarkan itu dari muzaki. Maka panjenengan membawa dana amanat, maka panjenengan harus mengerjakannya sebaik-baiknya,” ucapnya.

Noor Achmad berharap program Balai Ternak Baznas ini menjadi bagian dalam pengembangan usaha ekonomi peternak mustahik serta dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Wonosobo.

Pendampingan Intensif

Peternak Balai Ternak di Dusun Ponjen Desa Bomerto Wonosobo ketika menerima bantuan kambing dari Baznas RI. Foto : SB/Muharno Zarka

Sementara itu, Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, mengungkapkan, program Balai Ternak Kelompok Ponjen Tani saat ini memiliki jumlah peternak sebanyak 20 orang laki-laki.

Sarana yang dibantu Baznas kepada peternak yakni renovasi kandang pembiakan, subsidi bahan untuk pembangunan kandang penggemukan dan obat-obatan untuk treatment awal.

“Selain itu, juga ada bantuan subsidi bahan bangunan untuk pembangunan gudang pakan dan rumah kompos. 57 ekor jenis induk domba Wonosobo dan 100 bakalan jenis domba lokal ekor tipis,” ungkapnya.

Saidah menjelaskan, pendanaan program berasal dari Baznas RI dengan Baznas Wonosobo dalam rangka scalling up kelompok yang sudah ada.

“Asset kelompok peternak sebelum dibantu Baznas kurang lebih Rp 200 juta yang terdiri dari 4 pejantan domba Wonosobo dan texel, 23 induk domba Wonosobo dan 13 cempe,” ujarnya.

“Fasilitas lain yang sudah kelompok miliki antara lain gudang, sekretariat, dan 1 unit kandang pembiakan kapasitas 150 ekor,” jelas dia.

Selain membantu pengadaan sarana dan hewan ternak, Baznas RI juga melakukan pendampingan intensif untuk menambah kemampuan peternak.

“Pengembangan budidaya ternak, pengembangan pupuk kompos padat cair, pengembangan integrated farming system, pengembangan ternak penggemukan untuk kurban dan penggemukan untuk penjualan harian,” kata Saidah.

Program ini pun disambut baik oleh Pemkab Wonosobo. Sekda One Andang Wardoyo mengatakan peluncuran Balai Ternak Baznas ini merupakan langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi peternak di Wonosobo.

“Mudah-mudahan adanya program ini Wonosobo menjadi salah satu daerah yang bisa memberikan kontribusi dalam kedaulatan pangan di Jateng. Terima kasih kepada Baznas RI, yang sudah memberikan bantuan luar biasa bagi kami,” ujar Andang.

Balai Ternak Baznas merupakan program pemberdayaan ekonomi mustahik dalam sektor peternakan. Balai Ternak ini memadukan konsep perbibitan ternak dan penggemukan ternak dengan pemberdayaan masyarakat khususnya petani dan peternak kecil.

Muharno Zarka