KUDUS (SUARABARU.ID) – Anggota Anggota MPR RI Fraksi Partai Golkar, Nusron Wahid, berpesan tentang pentingnya generasi muda membentengi diri dari pengaruh buruk radikalisme. Sosialisasi kali ini membahas tentang Anatomi, Islam Indonesia dan Radikalisme.
Generasi muda menjadi salah satu kompenen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di pundak mereka, kelak masa depan bangsa ini akan dibebankan.Hal tersebut sebagaimana disampaikan Nusron saat hadir dalam sosialisasi empat pilar kebangsaan di hadapan santri dan pelajar Ponpes Nashrul Ummah, Mejobo, Senin (9/12) malam.
“Saat ini radikalisme dan terorisme menjadi ancaman bangsa. Jika tidak dibentengi, generasi muda akan mudah terpapar paham radikalisme dan terorisme,” kata Nusron di Aula Pondok Pesantren .
Nusron menjelaskan, empat pilar kebangsaan itu meliputi Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. “Seluruh komponen bangsa, termasuk generasi muda wajib mengetahui empat pilar ini,” kata dia.
Kemudian Ia menjabarkan peran dari setiap pilar. Pancasila merupakan dasar dan ideologi negara, UUD 1945 yang merupakan ketetapan MPR adalah konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, sedangkan Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan negara.
Menurut mantan ketua GP Ansor ini, empat pilar bisa menjadi dasar dalam menjaga toleransi. Keberagaman merupakan hal yang wajar. Sehingga perlu disyukuri sebagai karunia besar bagi bangsa ini.
Nusron mengakui, banyak pihak ingin memecah belah NKRI. Pihak yang tidak suka dengan keutuhan bangsa, berusaha memecah belah dengan membawa isu SARA.
“Upaya memecah belah tidak hanya antar umat beragama. Tapi juga umat satu agama dengan membawa isu perbedaan madzab atau paham,” tandasnya.
Karena itu, lanjut dia, agar tidak terjebak dalam jurang perpecahan akibat isu SARA, setiap komponen bangsa perlu dikuatkan pemahamannya pada empat pilar kebangsaan.
“Generasi muda harus memahami bahwa negara ini dibangun dengan keberagaman. Karena itu yang dikedepankan adalah kepentingan bangsa, bukan kepentingan golongan tertentu,” paparnya.
Menurut Nusron, sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan perlu dilakukan mengingat kondisi bangsa kita saat ini. “(Saat ini) rasa nasionalisme kita, rasa persatuan kita, mulai terganggu. Seluruh warga negara sudah selayaknya tahu dan paham empat pilar kebangsaan yang menjadi dasar kita menjadi Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Ma’ruf Irsyad Luthfiya Ramadhan, santri Ponpes Nashrul Ummah yang juga siswa kelas X jurusan tata boga SMK Assaidiyah 2 Kudus berharap adanya sosialisasi ini, kami (para peserta) bisa faham pengetahuan terkait 4 Pilar Kebangsaan.
“Pentingnya hal ini, teman-teman yang ikut sosialisasi dapat mengetahui dan faham betul tentang 4 pilar Kebangsaan,” harapnya.
Tm/Ab