blank
Java Balloon Attraction (JBA) yang digelar di lapangan Taman Rekreasi Kalianget Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Puluhan balon udara dengan berbagai motif cantik menghiasi langit lapangan Taman Rekreasi Kalianget Wonosobo.

Event Java Balloon Attraction (JBA) 2024 kembali hadir tahun ini dengan suguhan atraksi balon udara dari komunitas balon udara di seluruh wilayah Wonosobo.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Wonosobo, Agus Wibowo mengatakan, event JBA tahun ini membawa konsep baru dalam penerbangan balon udara.

“Empat formasi tiga dimensi sengaja dihadirkan untuk memberikan penampakan atraksi balon udara yang lebih atraktif bagi para wisatawan,” katanya.

Empat formasi tiga dimensi yang dihadirkan, lanjutnya, antara lain formasi Gunung Sindoro, Negeri di Atas Awan, Telaga Menjer dan Lembah Dieng.

“Kita membentuk beberapa formasi meskipun agak kesulitan karena cuaca pagi ini cukup mendung dan anginnya kencang jadi agak terseok-seok,” ungkapnya.

Hari ini ada sebanyak 36 balon udara dengan berbagai motif yang diterbangkan. Atraksi serupa juga akan berlangsung di tempat yang sama dengan jumlah balon yang sama.

Sehingga total dalam event ini ada 72 balon udara yang diterbangkan. Event JBA 2024 digelar salama dua hari, mulai Sabtu, 3 Agustus hingga Minggu 4 Agustus. Sejumlah wisatawan tampak menghadiri acara tersebut.

“Tidak hanya suguhan balon udara saja, berbagai kegiatan juga diselipkan dalan event tahunan ini antara lain penampilan band, pertunjukan kesenian tradisional, hingga bazar UMKM,” paparnya.

Agus menambahkan event JBAt yang sudah masuk 10 event unggulan Jawa Tengah ini akan terus didorong menjadi event yang berskala nasional.

Masuk KEN

blank
Sejumlah warga mengunjungi Java Balloon Attraction (JBA) di lapangan Taman Rekreasi Kalianget Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

“Sedang kita usulkan Karisma Event Nusantara (KEN) semoga nanti bisa masuk karena kita sudah mengevaluasi dari kegiatan lalu, tidak hanya merancang dari sisi kuantitas pengunjung tapi dari sisi kualitas pengunjung dan kualitas tampilan,” jelasnya.

Menurutnya, event JBA sangatlah potensial untuk menumbuhkan ekonomi di Kabupaten Wonosobo. Tidak hanya wisatawan lokal yang datang namun wisatawan mancanegara negara juga antusias untuk menyaksikan event langka ini.

“Tadi malam kami mengecek semua hotel full. Ini memberikan gambaran input pendapatan perhotelan dan pelaku pariwisata juga mendapatkan aset termasuk UMKM ada 55 tenda di sini. Hari ini juga ada wisatawan dari Belanda yang mengambil paket wisata VIP,” jelasnya.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat yang turut hadir pagi itu, mengapresiasi event JBA yang kembali digelar tahun ini. Selain menjadi event tahunan pemkab, event ini juga turut serta memeriahkan Hari Jadi Kabupaten dan HUT ke-79 RI.

Pihaknya berharap event ini akan turut serta berkontribusi dalam perkembangan dunia pariwisata dan menjadi salah satu ikon pariwisata Wonosobo yang diharapkan juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah.

Bupati Afif mendorong komunitas balon udara di Wonosobo yang mayoritas anak muda akan selalu berinovasi dengan berbagai motif balon yang mengangkat potensi lokal Wonosobo.

“Teman-teman komunitas di bawah binaan AirNav Indonesian selalu membersamai mereka. Ini bagian dari menyalurkan bakat minat kreativitas anak muda bikin berbagai balon udara. Ini jadi sesuatu yang menarik, jadi orang ingat Wonosobo, ingat balon udara,” jelasnya.

Bupati berharap balon udara yang sudah menjadi tradisi masyarakat Wonosobo sejak dahulu akan terus dilestarikan salah satunya melalui event JBA yang diterbangkan sesuai prosedur yakni ditambatkan.

Event ini juga mendapatkan sambutan positif dari komunitas balon udara di Wonosobo. Salah satunya Naufal Mahfud dari Komunitas Balon Udara Kalikajar mengaku telah mempersiapkannya jauh jauh hari.

“Kita membuat balon udara dengan gambar presiden RI pertama sampai sekarang. Ini untuk menyemarakkan HUT RI juga. Kita buat kurang lebih satu bulan kusus event ini, yang pasti senang ikut meramaikan event ini,” ucap Naufal.

Muharno Zarka