blank
Gunawan Mohammad Dosen Teknik Industri Unisnu (foto: KKN Desa Bringin)

JEPARA (SUARABARU.ID)– Persaingan bisnis merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh pelaku bisnis dalam menggerakkan usahanya. Hal ini disampaikan oleh Dwi Erlin Effendi Dosen Unisnu dalam kegiatan workshop UMKM di Desa Bringin Jepara baru-baru ini. Tema yang diusung adalah “Strategi Membangun UMKM Unggul.”

Mahasiswa KKN Unisnu ke-XVII Desa Bringin menginisiasi kegiatan workshop untuk memberikan pengetahuan terkait bagaimana cara membranding produk, serta strategi pemasaran yang baik dalam melakukan usaha serta sertifikasi halal. Tak hanya itu, pengelolaan keuangan juga menjadi poin penting yang harus diperhatikan bagi keberlangsungan UMKM. Acara ini berlangsung di Balai Desa Bringin.

Kegiatan ini melibatkan tiga dosen Unisnu, yakni Gunawan Mohammad Dosen Teknik Industri Unisnu, Dwi Erlin Effendi Dosen Ekonomi dan Bisnis Unisnu, dan Sholikhul Hidayat Dosen Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Unisnu.  Kegiatan ini dihadiri oleh Petinggi Desa Bringin Sumardi, 23 pelaku UMKM dan Anggota KKN Desa Bringin. Para peserta memperoleh strategi tentang membangun UMKM Unggul berbasis teknologi dan berdaya saing unggul.

Sertifikat halal diperlukan bagi pelaku UMKM sebagai nilai tambah karena mempengaruhi daya tarik konsumen sehingga memunculkan loyalitas pelanggan. “Bila sebuah merk produk memiliki sertifikasi halalnya, maka sebuah janji kualitas produk akan lebih dipercaya,” ungkap Gunawan Mohammad. Selain itu, jangkauan pasar juga akan menjadi luas karena ada jaminan bahwa produk yang dijual benar-benar berkualitas, imbuhnya.

Pengenalan brand (merek) secara luas untuk mencapai target pelanggan diperlukan dalam strategi pemasaran. “Pelaku UMKM seharusnya melakukan strategi pemasaran tak hanya secara offline saja tapi juga menggunakan teknologi secara online, yakni content marketing,” jelas Dwi Erlin Effendi. Strategi lainnya adalah inbound marketing, paid marketing, organic marketing dan social media marketing, tambahnya.

Sholikhul Hidayat menjelaskan tentang pentingnya pengelolaan keuangan UMKM. “Pisahkan antara keuangan pribadi dengan keuangan usaha. Jangan dicampur,” katanya. “Agar pengelolaan keuangan menjadi rapi dan baik, maka pelaku usaha harus disiplin mencatat keuangan, memiliki pondasi bisnis yang kuat dan terlindungi, memiliki perencanaan dan pengelolaan utang, dan menetapkan target dan evaluasi bisnis,” imbuhnya.

Suryati pelaku UMKM pemilik UD. Sido Mulyo serta rekan pelaku UMKM lainnya sangat puas setelah mengikuti acara workshop. Tak lupa, petinggi Desa Bringin Sumardi mengucapkan terima kasih atas diselenggarakannya kegiatan ini. “Saya harap ada kelanjutan dari kegiatan ini,” pungkasnya.

ua/KKN Unisnu ke-XVII Desa Bringin