PURWODADI (SUARABARU.ID) – Siswa SMA se Kabupaten Grobogan dan Blora, Jawa Tengah, mengikuti kegiatan literasi digital nobar, dengan tema Digital Safety 101 : Dasar Keamanan Akun Media Sosial, Jumat (2/8).
Kegiatan ini digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan dan Blora Jawa Tengah, secara zoom langsung dari SMAN 1 Purwodadi.
Kegiatan nobar tersebut digelar guna mengedukasi para siswa SMA, agar mengerti cara mengatasi intimidasi online terkait gender, mencegah penyalahgunaan data pribadi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, serta hak kendali atas data pribadi, yang memungkinan pelanggaran keamanan data pribadi.
Kepala Cabdin 4, Budi Santosa, SPd MPd MSi mengatakan, para siswa bisa menggunakan perangkat digitalnya sesuai dengan fungsinya. Yang paling utama adalah, para siswa dan pendidik agar selalu waspada dan bisa menjaga privasi data pribadi, agar tidak disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Setiap pengguna media sosial perlu memiliki kesadaran dalam diri sendiri. Terutama para siswa harus bisa menjaga data pribadi, karena pada dasarnya hal-hal tersebut dimulai dari diri sendiri. Ada empat pilar yang menjadi bagian dari kerangka kerja pengembangan kurikulum Literasi Digital.
Di antaranya, Digital Skill, Digital Culture, Digital Ethics, Digital Safety. Keempat pilar ini merupakan dasar yang digunakan sebagai pengukuran kemampuan para siswa dalam menguasai teknologi digital,” ungkap Budi Santosa.
Sebagai masyarakat yang pintar, kita harus melek akan literasi digital, menerapkan budaya membaca pada diri sendiri, serta melakukan double checking terhadap setiap informasi yang diterima. Hal ini tentunya akan sangat penting untuk dilakukan oleh masyarakat itu sendiri sebagai pemilik data pribadi.
Dr Anton Susanto, SE MT I, Kepala BPSDM Kominfo Yogyakarta Kementerian Kominfo RI mengatakan, penting untuk memahami bahwa jejak digital sulit dihilangkan.
“Meskipun suatu unggahan sudah dihapus, jejak digital tersebut tetap ada dan bisa saja dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab. Di antaranya bahaya pencurian data, aksi scam dan dampak pada reputasi profesional,” ujar Anton.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), telah mengeluarkan beberapa tips untuk melindungi data pribadi. Seperti mengganti kata sandi (password) secara berkala. Tidak membuka tautan mencurigakan di dalam e-mail, SMS atau kanal sosial media lain, menggunakan perangkat lunak yang legal, menghindari koneksi internet nirkabel (Wi-Fi) di sembarang tempat, dan jangan menunjukkan data pribadi, surel, kata sandi, OTP kepada orang lain.
Relawan dari Aktivis Pendidikan Alternatif dan Kontributor Islami.co, Ubadillah Fatawi, MPd menerangkan, banyak masyarakat yang telah merasakan kegunaan internet dalam kehidupan sehari-hari. Semakin tinggi pengguna internet maka semakin tinggi pula kemungkinan tindak kejahatan yang diawali oleh beredarnya konten negatif, terlebih di kalangan pelajar.
“Sering kali mendapatkan pesan dari kontak tidak dikenal yang isi pesannya berisi penawaran kredit, menang undian. Berdasarkan hal tersebut mengindikasikan satu hal bahwa data pribadi kita sudah dalam keadaan tidak aman. Oleh sebab itu kita perlu menjaga dan melindungi data pribadi kita, dari ancaman pencurian data dengan tidak membagikan password media sosial yang kita miliki,” terang Ubadillah.
Dunia digital sangat luas dan bebas untuk berekspresi, pengguna internet paling banyak didominasi oleh kalangan pelajar. Terlebih dunia digital saat ini, berfungsi sebagai sarana untuk mencari informasi, dan berinteraksi dengan komunitas atau sebagai sarana kegiatan belajar mengajar.
Oleh sebab itu pentingnya literasi digital saat ini harus benar-benar digiatkan. Agar para siswa paham akan keamanan data pribadi, supaya tidak mudah untuk dicuri, dan disalahgunakan untuk kepentingan yang merugikan.
Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama siberkreasi memberikan edukasi kepada masyarakat, tentang pentingnya edukasi menggunakan internet. Ini merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD).