blank
Peserta didik tuna netra SLBN Kota Tegal saat diminta menebak nominal dengan meraba uang rupiah, Kamis 25 Juli 2024. Foto: Sutrisno

TEGAL (SUARABARU.ID) – Tidak seperti biasanya. Keseruan dan haru warnai acara Creative Day dan Sosialisasi Cinta Bangga dan Paham Rupiah di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kota Tegal bersama Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Tegal, Kamis (25/7/2024).

Administrator Perkasan Bank Indonesia Tegal, Ahmad Afandi dan Yusuf Sutanto mengaku haru dan seru saat sosialisasi dan berinteraksi langsung dengan anak-anak SLBN Kota Tegal.

Dua administrator perkasan Afandi dan Yusuf mencoba interaksi dengan peserta didik SLB yang dipandu edukator. Afandi memperlihatkan pecahan uang rupiah dan untuk yang bisa menebak nilai nominal diberi hadiah souvenir. Saat administrator memberikan hadiah pecahan uang rupiah, gemuruh terjadi peserta didik saling angkat tangan minta dibagi juga.

“Saya sangat terharu sekali kebetulan yang naik keatas panggung dari siswa tuna rungu. Bagaimana caranya kita menyampaikan. Mereka mengucapkan terimakasih dengan bahasa tubuh, bikin kita terharu,” kata administrator perkasan Afandi.

Afandi apresiasi antusias dari peserta didik SLB. Afandi berharap peserta didik tahu dan mengerti tentang rupiah. Peserta didik SLB juga bisa lebih bijak dalam menggunakan uang rupiah seperti tidak melipat, meremas, mencoret, membasahi, bahkan mesteples uang menjadikan uang berlubang dan rusak.

“Peserta didik SLB meski memiliki kekurangan, namun tetap harus mengenal dan mengerti tentang uang rupiah. Sosialisasi ini juga berkaitan dengan hari anak nasional,” terang Afandi

Plt Kepala Sekolah SLBN Kota Tegal, Dra Sri Utari Amanah MSi merasa bersyukur peserta didik SLBN Kota Tegal mendapatkan pengetahuan tentang uang rupiah dari Bank Indonesia. “Kami berterimakasih anak-anak mendapat pengetahuan tentang uang rupiah. Ini sangat bermanfaat sekali bagi kami,” kata Sri Utari.

Dijelaskan, jumlah total ada 250 peserta didik. Dari Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) sebanyak 131 anak,  SMPLB 42 anak, dan SMALB ada 77 anak. Pengajar ada 46 guru Pendidikan Luar Biasa (PLB). “Dari 250 peserta didik yang aktif ada 235 peserta didik SLB,” terang Sri Utari.

Pihaknya menyiapkan alumni SLB yang berkualitas dengan dibekali ketrampilan diperoleh. “Sehingga saat mereka lulus bisa mandiri, berguna bagi dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat,” ujar Sri Utari.

Sutrisno