Wali Kota Muchamad Nur Aziz saat memberi pengarahan kepada peserta program 'Bos Muda'. (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)


MAGELANG (SUARABARU.ID) –
Wali Kota dr. Muchamad Nur Aziz beberapa hari lalu membuka program Bisnis Orientasi Sukses Pemuda Magelang (Bos Muda) Tahun 2024 di Pendapa Pengabdian.

Program yang diinisiasi Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang itu diikuti 73 peserta. Mayoritas adalah pemuda berusia 16-30 tahun warga ber-KTP dan berdomisili di Kota Magelang.

Kepala Disporapar Kota Magelang, Sarwo Imam Santosa mengutarakan, program Bos Muda ini bertujuan mengurangi pengangguran di kalangan pemuda, dan menekan angka kemiskinan di kotanya.

Program ini akan berlangsung selama satu tahun dari Juli 2024 sampai Juli 2025. Diawali pembukaan dan pelatihan perdana ini. Dilanjutkan dengan pembekalan mindset, konseling, pelatihan teknis, pembuatan proposal bisnis, magang hingga praktek usaha,’’ jelasnya.

Menurutnya, program Bos Muda merupakan upaya untuk terus menekan angka pengangguran terbuka (TPT) dan kemiskinan di Kota Magelang. Pola Pelatihan Kewirausahaan Bos Muda bersinergi secara pentahelix. Yaitu pemerintah, pengusaha, akademisi, organisasi masyarakat dan media.

Selama mengikuti program ini, para peserta akan didampingi oleh beberapa pengusaha muda. Di antaranya pengusaha Kopi Arabika Kaliangkrik Magelang Rinto, pemilik Rumah Akrilik Magelang Fathur Rozaq.

Selanjutnya, pengusaha Fotografi dan pengurus HIPMI Andhika John Manggala, pemilik Elmer Living Bindy dan pemilik LYF Official Kamala Luthfi.

Dokter Aziz mengatakan, untuk mencapai predikat atau gelar bos di dunia wirausaha memang tidak mudah. Butuh perjuangan dan upaya keras, dengan tantangan beragam yang harus siap dihadapi.

‘’Menjadi pengusaha itu setidaknya ada tiga jalur. Yakni talenta/bakat, belajar dan perpaduan talenta serta belajar. Kalau sudah bakat dari lahir maka akan menjadi pengusaha, kemudian bisa dicapai dengan belajar dan perpaduan keduanya,’’ ujarnya.

Pada acara itu Aziz yang dokter spesialis penyakit dalam berbagi pengalaman dan tips berwirausaha kepada para peserta yang mayoritas baru akan memulai bisnis.

Dia banyak bercerita kisahnya saat memulai usaha di bidang kedokteran, dari jatuh bangun membuka klinik sampai akhirnya bisa mendirikan empat rumah sakit.

Menurutnya, untuk menjadi pengusaha harus memiliki guru yang selalu mendampingi.

‘’Coach atau guru itu penting sebagai tempat kita sharing, curhat dan menemukan solusi dalam berwirausaha. Selain itu, jadi pengusaha juga harus berani gagal, jatuh bangun, jujur dan disiplin serta dermawan,’’ tuturnya. (prokompimkotamgl).