Etika wawancara jurnalistik sangat penting untuk menjaga kredibilitas, kepercayaan, dan integritas profesi jurnalis. Berikut adalah beberapa prinsip etika yang harus diikuti selamamelakukan wawancara jurnalistik.
Persiapkan diri dengan baik sebelum wawancara. Kenali latar belakang narasumber, isu yang akan dibahas, dan susun pertanyaan yang relevan dan informatif.
Jelaskan tujuan wawancara dan bagaimana informasi yang diperoleh akan digunakan. Pastikan narasumber memahami konteks dan pentingnya wawancara.
Hormati privasi narasumber dan jangan memaksa mereka untuk menjawab pertanyaan yang tidak nyaman atau mengungkapkan informasi pribadi tanpa izin. Berikan narasumberkebebasan untuk menyatakan pandangan mereka tanpa tekanan atau intimidasi. Dengarkandengan empati dan jangan menginterupsi.
Hindari menyembunyikan identitas atau niat Anda sebagai jurnalis. Selalu jujur tentang siapaAnda dan untuk media apa Anda bekerja. Pastikan semua informasi yang dikumpulkanselama wawancara akurat. Catat dengan cermat dan, jika perlu, rekam wawancara untukreferensi lebih lanjut.
Jangan menunjukkan keberpihakan atau prasangka dalam pertanyaan atau selamawawancara. Berikan kesempatan yang sama kepada narasumber untuk menyampaikanpandangan mereka.
Saat melaporkan hasil wawancara, pastikan untuk memberikan gambaran yang seimbang darisemua sudut pandang yang relevan. Jangan mengedit secara selektif untuk mengubah konteksatau makna.
Pastikan Anda memiliki izin dari narasumber untuk menggunakan informasi yang merekaberikan, terutama jika menyangkut isu-isu sensitif atau pribadi.
Gunakan informasi yang diperoleh dengan cara yang bertanggung jawab dan etis. Hindaripenyalahgunaan informasi untuk sensasionalisme atau mengeksploitasi narasumber.
Jika ada ketidakjelasan atau keraguan tentang informasi yang diberikan, segera mintaklarifikasi dari narasumber. Jangan menyimpulkan atau menginterpretasikan secaraberlebihan.
Setelah wawancara, beri tahu narasumber tentang perkembangan laporan dan kapan merekadapat melihat hasil wawancara. Jika terjadi perubahan besar dalam penggunaan informasi, informasikan kepada mereka.
Saat mewawancarai anak-anak, selalu dapatkan izin dari orang tua atau wali mereka. Pastikanpertanyaan dan cara komunikasi sesuai dengan usia dan pemahaman mereka.
Jika mewawancarai narasumber dalam keadaan tertekan atau trauma (misalnya, korban bencana), lakukan dengan sangat hati-hati dan empati. Prioritaskan kesejahteraan narasumberdi atas kebutuhan berita.
Kesimpulannya etika wawancara jurnalistik bukan hanya tentang mematuhi aturan, tetapijuga tentang membangun dan menjaga kepercayaan serta kredibilitas sebagai jurnalis. Dengan menerapkan prinsip-prinsip etika ini, Anda dapat melakukan wawancara yang adil, akurat, dan menghormati martabat narasumber, sambil tetap memenuhi tanggung jawabuntuk menyampaikan informasi yang benar kepada publik.
*Nuri Uswatun Khasanah, Mahasiswa Prodi S1 Ilmu Komunikasi Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi Unissula