MAGELANG (SUARABARU.ID)- Puluhan umat lintas iman Kota Magelang mengikuti kirab kebangsaaan dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila. Kirab kebangsaan tersebut mengitari kawasan replika Kampung Pancasila Alun-alun Kota Magelang , Sabtu (1/6/2024).
Di kawasan replika Kampung Pancasila tersebut terdapat tempat-tempat ibadah seperti Masjid Agung Kauman, Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Bethel , Gereja Katholik Santo Ignatius dan Kelenteng Liok Hok Bio. Dan di Kelenteng Liong Hok Bio tersebut dijadikan tempat sembahyang tiga agama, yakni Buddha, Khonghucu, dan Tao.
Uniknya lagi, empat tempat ibadah yang mengelilingi Alun-alun Kota Magelang tersebut seluruhnya merupakan bangunan bersejarah. Masjid Agung Kauman Magelang yang didirikan tahun1812 yang ada di sisi barat Alun-alun Kota Magelang, Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Bethel (1817) di sisi utara alun-alun, Gereja Katholik Santo Ignatius (1890) sebelah barat daya alun-alun dan Kelenteng Liok Hok Bio yang ada di sisi tenggara alun-alun didirikan pada 1864.
“Kirab kebangsaan ini mewujudkan Alun-alun Kota Magelang sebagai Kampung Pancasila, tetapi juga Kampung Bhinneka Tunggal Ika. Karena, di alun-alun in dikelilingi enam tempat ibadah. Yakni, Masjid Agung Kauman, Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Bethel , Gereja Katholik Santo Ignatius dan Kelenteng Liok Hok Bio,”kata tokoh pemuka agama Hindhu, I Gde Mahardika, di sela-sela Kirab Kebangsaan dalam rangka Peringatan Hari Lahir Pancasila di Alun-alun Kota Magelang, Sabtu ( 1/6/2024).
Gde mengatakan, kirab kebangsaan tersebut selain lebih mengakrabkan antarpemeluk agama dan pemeluk penghayat kepercayaaan juga dari berbagai etnis yang ada di Kota Magelang. Selain itu, kegiatan tersebut untuk lebih meningkatkan toleransi beragama di Kota Magelang. Selain itu, kegiatan tersebut juga untuk membuat Kota Magelang bertambah adem-ayem.
“Kegiatan ini sangat mengakrabkan anak bangsa yang berasal dari enam agama, pemeluk penghayat kepercayaan juga dari berbagai etnis. Selain itu, menginginkan kegiatan yang bersifat toleransi dan keguyuban sering dilakukan,”kata Gde Mahardika yang juga Ketua Parisadha Hindhu Dharma Kota Magelang.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Magelang, Agus Satya Haryadi mengatakan, peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini untuk memberikan semangat dalam bentuk nyata, yakni menjunjung nilai-nilai luhur bangsa yang ada di Pancasila.
“Kegiatan ini juga untuk saling berbagi dan menghargai nilai-nilai Pancasila dan semangat gotong royong. Yakni dalam bermasyarakat, beragama, berbangsa dan bernegara,”katanya.
Pada kegiatan tersebut umat lintas iman juga menyerukan untuk memperkuat komitmen kebangsaaan. Dengan menjaga dan merawat Pancasila. Selain itu, para umat lintas agama juga berkomitmen tidak menggunakan tempat ibadah sebagai ajang kampanye pilkada mendatang. W. Cahyono