blank

Rektor Unissula Prof Dr Gunarto SH MH bersama Walikota Semarang Dr Ir Hevearita Gunaryanti Rahayu MSos bahas strategi penanggulangan banjir dan rob di Kota Semarang. Hadir pula Ketua Pembina Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) Drs Azhar Combo, Ketua Umum YBWSA Dr Bambang Tri Bawono SH MH, dan para aktifis mahasiswa Unissula, Rabu (8/5/2024).

Dalam kesempatan itu Drs Ahmad Combo mengungkapkan dukungan terhadap penanggulangan banjir. “YBWSA telah berkontribusi terhadap Pemerintah Kota Semarang. Mulai dari PAUD, TK, SMP, SMA, Unissula, hingga RSI Sultan Agung, dalam mencerdaskan dan menyehatkan warga Kota Semarang khususnya. Dan Unissula dengan prestasinya yang luar biasa terus berkontribusi kepada masyarakat,” jelasnya.

Terkait dengan penanggulangan banjir, Rektor menyebutkan empat usulan Unissula kepada Walikota Semarang. “Yang pertama normalisasi Banjir Kanal Barat untuk dipercepat, diantaranya dengan dibuat embung di Tlogosari, di Meteseh, dan yang di Undip untuk diperbesar. Kedua normalisasi Kali Sringin dan Kali Tenggang. Dibuat sengkitan sungai kecil, dan yang keempat penambahan pompa di belakang RSI Sultan Agung dan dekat rel kereta Sawah Besar,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut Mba Ita menjelaskan adanya program NUFReP (National Urban Flood Resiliance Project). “Tujuannya untuk mengurangi resiko banjir di kota-kota terpilih di Indonesia melalui peningkatan kapasitas dan investasi di tingkat nasional dan daerah untuk pengelolaan risiko banjir perkotaan terpadu,” ungkapnya.

Dimana dalam perencanaan program tersebut diantaranya dengan normalisasi Sungai Tenggang, normalisasi Plumbon, hingga percepatan penanganan sungai Plumbon.

Selain itu pihaknya juga mengingatkan tentang pentingnya pembersihan sampah. Karena menurutnya sampah menjadi salah satu pemicu banjir, yaitu dengan menyumbat saluran air dan juga pompa banjir sehingga tidak optimal dalam mengeringkan banjir.