SEMARANG (SUARABARU.ID)- Maraknya kasus bulying atau perundungan di kalangan pelajar menjadi perhatian serius sejumlah pihak. Kasus perundungan yang dialami sejumlah pelajar tidak hanya kekerasan verbal, namun juga kekerasan fisik bahkan kekerasan seksual.
Salah satu organisasi yang fokus untuk mencegah kasus perundungan di kalangan pelajar adalah Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama-Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PW IPNU-IPPNU) Jawa Tengah.
Badan otonom (banom) milik NU ini akan melakukan riset perilaku pelajar Jawa Tengah oleh Tim Student Research and Develompent. Tim riset ini telah dikukuhkan oleh Ketua IPNU Jawa Tengah, Irfan Khamid di Gedung PW NU Jawa Tengah Jl. Dr.Cipto NO. 180, Semarang, Jawa Tengah pada Kamis (4/4/2024).
“Hari ini bullying itu sudah sangat marak terjadi di Jawa Tengah khususnya di ranah pelajar, Anak-anak pelajar melakukan pembulliyan terhadap pelajar yang lain. Sebenernya bulliying tidak berdampak kepada korban saja tetapi berdampak pada kedua pihak, enatah dari pihak korban maupun pihak pelaku”, kata Irfan, sapaan akrabnya.
“Tidak hanya kasus perundungan, tim riset juga akan meneliti kasus kekerasan seksual, judi online (slot), pinjaman online (pinjol). Waktu ini juga terjadi perundungan yang luar biasa di kabupaten cilacap” lanjut Irfan menyoroti kasus di Cilacap.
“Sebelum launching ini kita sudah melakukan bimbingan teknis terkait bagaimana pelaksanaan riset” ungkap Irfan.
PW IPNU-IPPNU Jateng mengajak seluruh kader untuk bergerak bersama mewujudkan jawa Tengah sebagai rumah pelajar yang ramah, rumah pelajar yang positif dan rumah yang aman di setiap aktivitas.
ua/Miftahul,K