SLAWI (SUARABARU.ID) – Menyambut libur Lebaran tahun ini objek wisata pemandian air panas Guci siap menampung tujuh ribu pengunjung setiap harinya. Informasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal Akhmad Uwes Qoroni.
Menurut Uwes, saat ini pihaknya tengah melakukan sejumlah persiapan dari penataan sumber daya manusianya, pembuatan standar operasional prosedur (SOP) dan kesiapan sarana prasarana pendukung pariwisata. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Tegal tekait rencana perbaikan jalan ruas Tuwel-Guci yang tahun ini dianggarkan Rp 6,7 miliar.
Di samping itu juga ada rencana perbaikan sejumlah lahan parkir yakini di dekat kantor UPTD Guci, Graha Tirta Ayu (GTA) dan pasar agrowisata Guci. Uwes mengungkapkan, dalam waktu dekat ini juga akan dibangun Tourism Information Center (TIC) di Kantor UPTD Guci.
“Kami menargetkan perbaikan lahan parkir ini bisa dimulai Juni (2024) nanti. Kondisi lahan parkir yang baik tentunya akan menambah kenyamanan, selain keamanan bagi wisatawan yang membawa kendaraan bermotor,” kata Uwes.
Pemerintah Kabupaten Tegal saat ini memiliki lahan parkir seluas 2,4 hektare di Guci, ditambah 0,9 hektare lahan parkir dari 24 wahana wisata milik swasta. Dari total lahan parkir seluas 3,3 hektare tersebut diperkirakan bisa menampung kendaraan bagi tujuh ribu wisatawan.
Tidak hanya itu, pada objek wisata lainnya seperti Waduk Cacaban juga akan ada perbaikan area parkir. Sementara di objek wisata Purwahamba Indah (Purin) akan dilakukan rehabilitasi gerbang pintu masuk dan pemeliharaan jalan di dalam objek wisata pantai tersebut.
Mengantisipasi lonjakan pengunjung, penggemar sepeda dan motor antik telah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian dan Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal untuk merekayasa arus lalu lintas untuk mengurai kemacetan.
“Selain dari kepolisian dan perhubungan, kami juga siapkan tim untuk membantu mengurai kemacetan di Guci,” ucap Uwes.
Pengalaman libur panjang tahun sebelumnya, lonjakan pengunjung bisa mencapai 13 ribu orang per hari. Kondisi ini tentunya mengakibatkan kemacetan parah karena daya tampung lahan parkir yang tidak mencukupi.
“Kapasitas maksimal lahan parkir kita untuk tujuh ribu pengunjung, sehingga saat libur panjang seringkali kendaraan pengunjung tidak tertampung. Kondisi inilah yang menjadikan lalu lintas di ruas jalan di dalam ataupun menuju objek wisata Guci macet,” ujarnya.
Pihaknya juga menekankan setiap pengelola wahana wisata menyiapkan standar operasional prosedur keselamatan, tata cara melayani pengunjung, rest area, call center dan personil petugas yang kompeten serta berpengalaman, dibuktikan dengan sertifikasi sesuai bidang tugasnya. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah kecelakaan dan jatuhnya korban jiwa dari wisatawan.
“Setiap wahana juga kita wajibkan punya APAR (alat pemadam api ringan) dan kelengkapan P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan). Kami juga sudah menjalin kerja sama dengan fasilitas kesehatan terdekat untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya.
Guna mencegah penumpukan arus kendaraan di tempat wisata, Uwes pun mengimbau wisatawan bisa memantau kondisi objek wisata sebelum berkunjung. “Kami berharap wisatawan bisa menikmati liburan dengan aman dan nyaman. Kami juga tidak akan menolak dan menghalangi wisatawan yang akan berkunjung, tetapi lebih bijak lagi jika wisatawan bisa melihat kondisi terkini sebelum berkunjung,” tutupnya.
Sutrisno