JEPARA (SUARABARU.ID) – Keberadaan anak punk dikeluhkan warga kepada Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Sstyawan saat menggelar acara Jumat Curhat di Masjid Walisongo Desa Pecangaan Kulon, Jumat (22/3/2024).
Dalam kegiatan yang berlangsung menjelang berbuka puasa ini, Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan didampingi pengurus Masjid Besar Walisongo Pecangaan K.H. Mashudi, pejabat utama Polres Jepara dan Forkopimcam Kecamatan Pecangaan, Kepala Desa, tokoh masyarakat dan warga Desa Pecangaan Kulon.
Terkait keberadaan anak punk, disebutkan AKBP Wahyu Nugroho Setyawan menyatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satpol PP dan Dinsospermades Kabupaten Jepara.
Terlebih, jika anak punk tersebut sudah menjadi keresahan masyarakat. Ia mengintruksikan agar Kapolsek melakukan penertiban dengan mengamankan anak punk tersebut.
“Diamankan. Bukan ditahan maupun ditangkap. Setelah diamankan, lakukan koodinasi dengan pihak kecamatan, Satpol PP hingga Dinsospermades untuk melakukan pembinaan dan mengembalikan anak-anak tersebut ke keluarganya masing-masing,” paparnya.
Beberapa permasalahan dibahas dalam forum tersebut, salah satunya terkait diaktifkannya kembali pelayanan Surat Izin Mengemudi (SIM) keliling. Sunaryo, seorang warga Desa Pecangaan Kulon menyampaikan, keinginannya agar diaktifkannya kembali pelayanan SIM keliling agar warga masyarakat ketika perpanjangan SIM menjadi lebih dekat dari tempat tinggalnya di wilayah Kecamatan Pecangaan.
Menyikapi hal tersebut, Kapolres Jepara menjelaskan, jika saat ini Polres Jepara saat ini sedang mengajukan satu armada bus untuk digunakan sebagai armada dalam pelayanan SIM keliling bagi masyarakat di Kabupaten Jepara.
“Dulu memang ada untuk pelayanan SIM keliling itu tapi berhenti, karena armada bus rusak hingga menimbulkan beberapa kendala teknis. Untuk itu, kami saat ini telah mengajukan ke pusat (Mabes Polri) dan masih menunggu untuk terealisasinya armada bus SIM keliling tersebut. Nantinya, jika sudah ada armada bus ini rencananya akan diberlakukan lagi per-kecamatan atau di desa, nantinya akan keliling,” jelasnya.
Sementara itu, pengurus Masjid Besar Walisongo Pecangaan K.H. Mashudi, mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh Kapolres Jepara. Menurutnya respon cepat yang dilakukan kepolisian menjadi wujud nyata dari semangat pelayanan prima Kepolisian Resor (Polres) Jepara, yang terus berusaha menjalin komunikasi aktif dengan masyarakat.
“Terima kasih atas respon Bapak Kapolres terhadap setiap keluhan masyarakat,” ucap K.H. Mashudi.
Dengan langkah-langkah konkret ini, Polres Jepara terus menunjukkan komitmen dan dedikasinya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Forum ‘Jumat Curhat’ menjadi wadah efektif bagi warga untuk menyampaikan aspirasi dan berkontribusi langsung dalam mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi di tengah-tengah masyarakat.
Hadepe – Sindi Novitasari