KUDUS (SUARABARU.ID) – Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Mawahib Afkar menegaskan dirinya siap mencalonkan diri menjadi Bupati Kudus dalam Pilkada 2024 mendatang. Mawahib mengaku sudah mendapat garansi dari kakak kandungnya Nusron Wahid yang merupakan Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) 02 Prabowo-Gibran.
“Saya Mawahib, saat ini masih menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari fraksi Partai Golkar, pada konsentrasi 2024 ini atas izin Allah, di bulan yang penuh berkah ini, saya berniat mencalonkan diri menjadi bakal calon Bupati Kudus, mohon doa restunya,” kata Mawahib saat konferensi pers dengan awak media di Joglo Maqha, Jumat (22/3).
Mawahib menyatakan, persiapan dirinya untuk maju dalam Pilkada Kudus 2024 sudah sangat matang. Bahkan dirinya rela tidak mencalonkan lagi dalam Pemilu Legislatif lalu, sebagai bentuk kesiapan dirinya maju dalam Pilkada.
Mawahib mengaku cukup percaya diri maju dalam Pilkada Kudus seiring dengan dari hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) serta Pileg sebelumnya. Bersama TKN 02, Mawahib yang merupakan Sekretaris DPD Partai Golkar sukses memenangkan Prabowo-Gibran di Kabupaten Kudus dengan suara yang signifikan.
Meski dalam Pileg perolehan kursi Partai Golkar di Kabupaten Kudus turun dari tujuh kursi menjadi empat kursi, namun hal tersebut tertutupi dengan kemenangan Partai Golkar untuk Pileg DPRD Jateng dan DPR RI.
Untuk DPRD Jateng, Dapil Jateng III yang mana Kudus di dalamnya berhasil menyumbang tiga kursi dan DPR RI pada Dapil Jateng II berhasil mendapatkan dua kursi.
Garansi Nusron Wahid
Mawahib menegaskan, dirinya secara pribadi juga sudah mendapat restu dari sang kakak Nusron Wahid. Nusron Wahid yang juga merupakan pengurus DPP Partai Golkar. Sehigga rekomendasi dari DPP Partai Golkar tentu tak perlu dipertanyakan lagi.
Selain itu, Nusron juga memiliki peran strategis di struktur TKN 02, tentu memiliki peran yang strategis terutama dalam membangun koalisi dalam Pilkada nanti. Menurutnya, Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mampu mengantarkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terpilih sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia periode 2024-2029, menjadi modal dasar dan pijakan untuk melangkah dalam Pilkada.
Komunikasi antar partai di dalam KIM, dikatakan Mawahib, sudah menghasilkan kesepakatan bahwa semuanya akan bersama-sama melanjutkan di Pilgub maupun Pilkada. “Sehingga ini menjadi dasar kami, menjadi koalisi yang solid,” ucapnya.
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan Partai Golkar akan membuka pintu koalisi dengan partai di luar Koalisi Indonesia Maju.
“Politik itu dinamis. Tidak menutup kemungkinan, pendekatan dengan partai-partai lain di luar koalisi Indonesia Maju juga akan dilakukan demi menyukseskan niat maju Pilkada, termasuk menjalin kerja sama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP),”tandasnya.
Sementara, disinggung pasangan yang akan digandeng, kata Mawahib, tentu akan dibicarakan dalam jalinan koalisi yang akan dibangun.
“Dengan siapapun kita welcome, yang penting punya chemistry yang sama, sama-sama membangun untuk Kudus lebih berkah,” pungkasnya.
Ali Bustomi