SEMARANG ( SUARABARU.ID) – Saat ini, masyarakat Indonesia sedang dikagetkan dengan harga beras yang melonjak tinggi. Lonjakan kenaikan harga beras terjadi di beberapa pasar tradisional Kota Semarang, seperti Pasar Djohar dan Pasar Peterongan.
Kenaikan harga beras yang meninggi dibandingkan harga kebutuhan pokok lainnya dikeluhkan warga. Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran dan kesulitan bagi banyak keluarga. Para ibu yang biasa membeli beras per kilogram agar dapat lebih hemat, sekarang mengalami dilema karena kenaikan harga beras per kilogram nya.
Kenaikan harga beras di Pasar Tradisional Djohar harga melonjak hingga Rp 17 ribu per kilogram dan Pasar Peterongan sampai Rp 18 ribu per kilogram.
Pedagang Pasar tersebut mengungkapkan bahwa kenaikan harga sembako disebakan j faktor termasuk peningkatan biaya produksi, pengangkutan, dan distribusi.
Para pembeli merasa terbebani dengan kenaikan harga yang tinggi. “Saya kaget dengan kenaikan harga beras awalnyanya kan Rp 11 ribu sekarang sudah naik jauh sekali jadi Rp18 ribu,” ujar salah satu pembeli.
Sedangkan untuk harga sembako lainnya cenderung stabil seperti cabai Rp 36 ribu per kilogram dan gula pasir Rp 15 ribu per kilogram. Pemerintah telah mulai mengambil langkah-langkah untuk menangani situasi ini dengan melakukan pemantauan terhadap harga dan pasokan sembako di pasar-pasar.
Kenaikan harga sembako dibeberapa pasar di Semarang menjadi sorotan utama bagi pemerintah dan masyarakat setempat. Langkah-langkah konkret diharapkan dapat diambil untuk mengatasi kenaikan harga yang merugikan ini dan meringankan beban ekonomi yang dirasakan oleh penduduk Semarang. Di tengah kekhawatiran ini, harapan tetap tinggi bahwa situasi harga akan stabil dan terkendali dalam waktu dekat.
Anggry Pello/Rachel Tirza-Mg