Oleh: Wiwin Patma Dewi, S.Pd
Setiap tanggal 27 Rajab, umat Muslim di seluruh dunia akan memperingati suatu peristiwa bernama Isra Miraj. Di Indonesia sendiri, sebagian umat Muslim memperingati peristiwa tersebut dengan mengadakan acara menarik dan juga bermanfaat
Isra’ Mi’raj atau yang sering disebut dengan Al-Isra wal Mi’raj merupakan peristiwa yang melekat dengan kerisalahan Nabi Akhiruzzaman (akhir zaman) Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dalam perjalanan sejarahnya.
Isra’ dan Mi’raj diabadikan di dalam Al-Qur’an Surah Al-Isra’ ayat 1 sebagaimana Allah berfirman yang artinya,
“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang Allah telah memberkahi sekelilingnya supaya Allah memperlihatkan sebagian tanda-tanda kekuasaan-Nya, Allah sungguh Maha Mendegar dan Maha Melihat”.
Peringatan Isra’ Mi’raj yang jatuh pada tanggal 27 Rajab 1443 Hijriyah atau lebih tepatnya pada tanggal 8 Pebruari 2024 pastinya menjadi momentum sekaligus pengingat bagi kita sebagai kaum muslim, untuk kembali melakukan introspeksi.
Karena pada hakikatnya, teknologi, sains dan agama saling mendukung. Tehnologi, sains bertugas melakukan inovasi untuk kepentingan khalayak sementara agama menjadi pemandu etik dan moral agar tehnologi dan sains tetap dalam bingkai kemanusiaan, kemaslahatan, dan keberlanjutan alam semesta.
Peristiwa Isra’ Mi’raj ini juga diperingati di SDN 1 Gidangelo, Satkordikcam Welahan pada tanggal 7 Februari 2024. Kegiatan dibuka dengan Mahalul Qiyam dilanjutkan pembacaan ayat suci Al quran oleh siswa, Azza Arfidia Shafira. Di antara jeda acara diisi dari tim rebana SDn 1 Gidangelo
Dalam sambutannya Kepala Sekolah SDN 1 Gidangelo menyampaikan bahwa peringatan Isra’ Mi’raj di SDN 1 Gidangelo mengusung tema Perkuat Iman dan Silaturahim dengan Mengenal Rasulullah SAW.
Ia juga menyampaikan bahwa dengan peringatan Isra’ Mi’raj ini dijadikan refleksi bagi kaum muslim untuk memperkuat iman dan silaturahmi dengan meneladani sikap dan sifat Rasul.
Dalam peringatan ini tidak ketinggalan digelar mauidho khasanah yang diberikan oleh Ibu Dwi Nur Hayati, guru Agama Islam di SDN 1 Gidangelo. Dalam mauidho khasanahnya disampaikan bahwa Rasulullah sudah memberikan hal yang terbaik untuk umatnya.
Ia menjelaskan, dalam perjalanan ke sidratul Muntaha Rasulullah bertemu dengan orang yang memanen menggambarkan orang yang memanen pahalanya terus menerus,orang yang memukul kepalanya sendiri ini menggambarkan orang yang menyesal karena tidak menjalankan sholat.
Rasulullah melihat kuburan yang sangat harum yaitu makam Siti Masitoh dan anaknya, ketemu dengan perjamuan meja yang kanan berisi makanan yang enak dan sebelah kiri makanan yang busuk ini menggambarkan orang yang menuruti nafsunya, bertemu dengan seseorang yang tinggi dan gagah menengok ke kiri sambil menangis tersedu-sedu ini menggambarkan Nabi Adam
Hikmah Isra’ Mi’raj bagi Nabi Muhammad adalah: menghilangkan rasa sedih karena ditinggal istrinya, Nabi Muhammad bertemu dengan nabi-nabi yang terlebih dahulu, Nabi Muhammad bertemu dengan Allah.
Semoga dengan meneladani sikap dan sifat Rasul kita dapat meningkatkan keimanan dan silaturahmi terhadap sesama, sesuai dengan tema peringatan isra’ mi’raj ini.
Penulis adalah Kepala Sekolah SDN 1 Gidangelo, Satkordikcam Welahan.