MAGELANG (SUARABARU.ID)- Puluhan umat Tri Dharma ( Buddha, Khong Hu cu dan Tao) di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Liong Hok Bio Kota Magelang membersihkan rupang ( peralatan) dan kim sin (patung) yang ada di klenteng tersebut , Sabtu (3/2/2024). Pembersihan rupang dan kim sin tersebut merupakan kegiatan awal menjelang Tahun Baru Imlek2575/2024.
Sebelum melakukan pencucian peralatan dan patung tersebut , umat keturunan Tionghoa melaksanakan sembahyang Punggahan ( Toa Pekong naik).
“Sembahyang Toa Pekong naik tersebut, diyakini para dewa sedang melaporkan amal baik dan buruk para umat selama satu tahun terakhir,”kata Ketua Yayasan Tri Bakti Magelang, Paul Chandra Wesi Aji, Sabtu ( 3/2/2024).
Paul Chandra mengatakan, patung dewa-dewi yang ada di TITD Liong Hok Bio tersebut sebanyak 13 patung. Satu dari 13 patung tersebut berada di dapur kelenteng yang pernah terbakar di tahun 2014 silam , yakni Cao Kung Kong atau Dewa Dapur.
Menurutnya, Dewa Cao Kung Kong ini bertugas melaporkan amal perbuatan baik dan buruk umat kepada Tuhan. Sehingga, pada sembahyang Punggahan tersebut umat berdoa di dalam dapur.
Ia menjelaskan, pembersihan rupang –rupang dan segala peralatan di dalam Klenteng Liong Hok Bio tersebut sebagai simbol membersihkan fisik, mental dan nurani manusia memasuki tahun yang baru.
Paul Chandra mengatakan, setelah kegiatan pembersihan rupang, umat Tri Dharma akan kembali melakukan sembahyang Ti Sik ( tutup tahun) pada 9 Februari mendatang mulai pukul 22.30 WIB. Setelah itu, dilanjutkan dengan sembahyang awal tahun.
Setelah itu, tiga hari setelah Imlek, tepatnya Rabu ( 28/1), pada pukul 18.00 WIB, umat Tri Dharma akan melakukan sembahyang Ci Ang/ Ci Sin (Toa Pekong turun ke bumi atau pudhunan).
“Pada saat sembahyang Pudunan tersebut, diyakini para dewa-dewi yang baru saja memberikan laporan pada Tuhan, kembali turun ke bumi.,” tambah pria yang akrab dipangil, “imbuhnya
Sebagai puncak acara Imlek 2575 , TITD Liong Hok Bio Magelang akan melakukan kirab Cap Go Meh pada 24 Februari mendatang . Acara Cap Go Meh tersebut akan menyusuri jalan-jalan di kawasan Pecinan Kota Magelang. Yakni, Jalan Pemuda, Jalan Mataram, Jalan Kalingga, Jalan Medang, Jalan Sriwijaya, Jalan Majapahit, Jalan Sigaluh dan kembali ke klenteng.
” Dalam acara Cap Go Meh tersebut, kita juga akan menampilkan
sejumlah kesenian tradisional,”katanya.
Sementara itu, salah satu umat yang mengikuti pembersihan rupang, Sri Haryati mengaku senang bisa mengikuti rangkaian acara keagamaan yang dilaksanakan satu tahun sekali. Ia senang terlibat dalam pencucian rupang dan kim sin karena merasa terberkati oleh para dewa –dewi yang ada di klenteng tersebut.
Ia menambahkan, sebelum mengikuti pembersihan rupang, dirinya melakukan puasa makan daging satu hari sampai acara pembersihan rupang selesai. W. Cahyono