KENDAL (SUARABARU.ID) – Bupati Kendal Dico M Ganinduto bersama Forkopimda menghadiri acara peresmian Revitalisasi Los Pasar Sukorejo, Selasa (09/01/2023).
Hadir pada acara ini, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kendal (Disdagkop Ukm), Toni Ariwibowo, Forkopimcam, puluhan pedagang pasar Sukorejo, dan tamu undangan lain.
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengatakan, peresmian revitalisasi los pasar Sukorejo ini, diharapkan bisa memberikan manfaat khususnya bagi para pedagang dan juga bagi masyarakat sekitar yang berbelanja di pasar ini.
“Mudah- mudahan dengan direvitalisasinya pasar Sukorejo ini, pedagang yang ada di sini rezekinya semakin lancar,” harap Dico.
Dico juga mengatakan, pasar yang ada di Kabupaten Kendal, kualitasnya kalau bisa juga sama dengan yang ada di Pasar Weleri baru.
“Saya ingin, pasar Sukorejo yang direvitalisasi, tidak hanya yang ada di bagian tengahnya saja, melainkan seluruh pasar Sukorejo ini juga akan kami revitalisasi agar pasarnya lebih bagus lagi,”ujar Dico.
Menurut Dico, jika pasarnya bagus, dipastikan antusiasme masyarakat juga lebih tinggi untuk berbelanja. Sehingga bisa meningkatkan penghasilan bagi para pedagangnya.
Dico berpesan kepada para pedagang pasar, untuk bersama-sama menjaga kebersihan pasar di los masing- masing yang ditempati. Karena jika pasarnya bersih, tentu bisa berdampak kepada kesehatan para pedagang maupun masyarakat yang datang untuk berbelanja.
“Jangan buang sampah sembarangan agar pasar terlihat bersih. Kebersihan harus kita jaga, karena kebersihan adalah sebagian daripada iman. Jangan bilang beriman jika tidak bisa menjaga kebersihan,” pinta Dico.
Kepala Disdagkop Ukm, Toni Ariwibowo menyampaikan, bahwa relokasi pasar Sukorejo menggunakan anggaran tahun 2023 dari APBD Provinsi Jawa Tengah.
Sedangkan untuk Kabupaten Kendal, hanya melakukan pendampingan perencanaan dan pengawasan. Untuk yang direvitalisasi, lanjut Toni Ariwibowo, ada lima unit los pasar yang nantinya akan diisi oleh 150 pedagang.
“Untuk pengembangan, pihak Disdagkop Ukm, akan berkoordinasi dengan Baperlitbang Kabupaten Kendal, dan Provinsi Jateng bahkan pusat, agar 13 pasar yang ada di Kabupaten Kendal, minimal bisa berbasis standar,”katanya.
Ani (45), salah satu pedagang mengaku senang dengan dilakukannya revitalisasi ini. Karena sebelum dilakukan revitalisasi, jika hujan turun lokasi di sekitar pasar banjir dan airnya lama menggenang.
“Sehingga pembeli enggan untuk mampir ke sini. Kalau sekarang sudah tidak banjir lagi. Cuma, jika hujan turun, agak berisik karena atapnya terbuat dari seng,”ucapnya.
Sapawi