SEMARANG (SUARABARU.ID) – Universitas Semarang (USM) membutuhkan intergirtas para dosen. Jika integritas sudah terbangun maka tidak ada rasa kekhawatiran, USM akan semakin jaya.
Hal ini disampaikan Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip Prof Dr Ir Hj Kesi Widjajanti SE MM saat membuka acara Internalisasi Core Values ”HATI” (Harmoni, Akuntabilitas, Transparasi, dan Integritas) bagi para dosen USM di Kampoeng Banyumili Kabupaten Semarang pada 23 Desember 2023.
”Intergirtas inilah yang dibutuhkan USM untuk maju, para dosen berkarya harus berintegitas agar menuju USM jaya. Jika integritas sudah terbangun maka tidak ada rasa kekhawatiran, USM akan semakin jaya,” kata Kesi.
Dia mengatakan, para dosen USM diminta menyikapi setiap kejadian dengan berfikir positif karena dibalik peristiwa yang terjadi pasti ada hikmahnya.
”Mari selalu bersikap positif pada setiap peristiwa, misal kita menyikapi kemacetan ini dengan positif sehingga hati kita senang. Berbeda jika kita menyikapi kemacetan dengan negatif maka pikiran dan hati kita juga menjadi negatif sehingga akan buru-buru,” ungkapnya.
”Selaku badan penyelenggara Universitas Semarang, saya mengucapkan terima kasih sekali kepada semua dosen sehingga USM saat ini bisa maju,” tambahnya.
Prof Kesi menambahkan, sikap itu cerminan di pikiran dan perasaan, perasaan itu ada di hati, maka perlu sikap positif untuk mengatasi sesuatu.
”Kesimpulannya, sikap positif yang membuat kita menuju gerbang kesuksesan,” tuturnya.
Hal senada dikatakan Anggota Pembina Yayasan Alumni Undip Ir Soeharsojo IPU. Menurutnya, setiap dapat kesempatan menyaksikan kegiatan para dosen USM merupakan kesempatan yang membahagiakan.
”Apa yang disampaikan Prof Kesi merupakan hal yang luar biasa dari pengalaman perjalanan di London yang bisa kita ambil hikmahnya. USM dulu dkenal sebagai universitas sebelah masjid, sekarang dikenal menjadi universias sangat megah. USM tidak akan maju seperti ini tanpa jasa para pendiri. USM harus unggul. Sekarang, setelah ditinggal para pendiri, tentu Rektor dan para dosen serta para tenaga kependidikan tidak bisa hanya mengandalkan dari para pendiri karena sudah meningglakan kita, kita sebagai penerus tidak bisa berpangku tangan dan hanya mengandalkan para pendiri,” ungkap Soeharsojo.
Menurutnya, saat ini sebagai era baru. Dulu bisa enak-enakan karena masih ditungguin para pendiri. Selain itu juga tantangan dahulu dan sekarang berbeda.
”Tuntutan perkembangan dunia juga berbeda, sehingga Rektor harus bekerja keras. Tidak mungkin tanpa kekompakan dan keakraban, karena tanpa akrab kita tidak bisa kompak, tanpa kompak kita tidak bisa menghadapi tantangan-tantangan yang ada,” katanya.
Rektor USM Dr Supari MT mengatakan, USM sedang bertransformasi, transformasi USM dalam rangka adaptasi terhadap perubahan internal, dan tuntutan eksternal.
”Untuk itulah kita perlu punya nilai-nilai dasar sebagai pegangan, pedoman untuk meneguhkan langkah-langkah dan menjaga agar kita semua tetap solid,” ungkap Supari.
Dia mengatakan, sejak di-launching 1 November 2022, pelan tapi pasti, HATI meresap ke hati. Masing-masing dari kita mulai mengerti pentingnya core values.
”Sebagai Rektor, saya ingin, core values HATI, bukan hanya berhenti pada slogan tetapi harus meresap ke dalam diri kita masing-masing, menjadi landasan etika dan perilaku kita,” tandasnya.
Muhaimin