blank
Kegiatan Dieng Adventure Garda Bangsa 2019 Jawa Tengah di Gedung Pertemuan Taman Syailendra Dieng Kejajar Wonosobo. (Foto: SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO-Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) Jawa Tengah mengincar kemenangan di 10 daerah dalam Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 21 kabupaten/kota yang akan digelar pada 23 September 2020 mendatang.

Ke-10 Kabupaten/Kota tersebut yakni Pekalongan, Wonosobo, Kebumen, Blora, Pemalang, Grobogan, Kendal, Blora, Sragen dan Rembang. Lima daerah yakni Wonosobo, Kebumen, Pekalongan, Grobogan dan Blora potensi kemenangan Calon Bupati dari PKB sangat besar.

“Melihat peta kekuatan yang ada dan berkaca pada hasil Pileg dan Pilpres lalu, 10 daerah akan diincar PKB untuk meraih kemenangan dan 5 daerah Calon Bupati PKB berpotensi menang sangat tinggi,” ujar Sukirman, Sekretaris DPW PKB Jawa Tengah.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah mengatakan hal itu, di sela-sela menghadiri acara “Dieng Adventure 2019 Garda Bangsa se-Jawa Tengah” di Gedung Pertemuan Taman Syailendra Dieng Kejajar Wonosobo, Jumat (1/11).

Menurut Sukirman, target mengincar kemenangan di 10 Kabupaten/Kota dalam Pilkada mendatang dipandang sangat realistis. Karena, saat ini, konsolidasi yang dilakukan PKB di 10 daerah tersebut sangat baik, punya kader yang potensial dan cukup mengakar.

“Di 5 daerah bisa dilakukan koalisi dengan partai lain, baik untuk posisi calon bupati maupun calon wakil bupati. Sedang 5 daerah lainnya PKB bisa mengajukan calon bupati sendiri tanpa harus melakukan koalisi dan berpotensi menang,” sebutnya.

blank
Sekretaris DPW PKB Jawa Tengah, Sukirman SS. (Foto: SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

Sayap Partai

Saat ini, imbuhnya, masing-masing DPC PKB yang akan mengikuti Pilkada serentak tengah melakukan penjajakan koalisi. Sebab ada beberapa daerah di mana PKB tidak bisa mengajukan calon sendiri tanpa mengandeng partai lain dan ada yang bisa maju sendiri.

“Soal penentuan siapa calon bupati dan calon wakil bupati yang akan diberi rekomendasi, PKB punya mekanisme internal sendiri. Yang jelas, tolok ukur yang digunakan adalah penjaringan dari bawah, hasil survei dan peta koalisi yang ada,” tandasnya.

Selain melalui mekanisme internal, dalam penentuan calon bupati dan calon wakil bupati, PKB juga akan melakukan koordinasi dengan NU dan meminta pertimbangan dari kiai. Selama ini konsolidasi yang dilakukan PKB dan NU di semua tingkatan sangat cair.

“DPW PKB dan DPC PKB di 21 Kabupaten/Kota yang akan mengikuti Pilkada serentak selalu membangun komunikasi dengan NU dan para Kiai. Meski tidak dilakukan secara massal, DPW PKB akan melakukan pertemuan khusus dengan PCNU terkait persiapan Pilkada,” tegasnya.

Dalam penentuan Calon Bupati dan Calon Bupati, PKB tidak hanya mengajukan kader internal, juga membuka peluang kader di luar partai sepanjang tingkat keterterimaan di masyarakat tinggi dan berpeluang untuk memenangkan pertarungan Pilkada.

Guna memenangi pertarungan Pilkada, PKB akan berupaya menggerakan mesin dan sayap partai dari tingkat ranting hingga kabupaten/kota. Di sayap partai, PKB punya Garda Bangsa, Garda Perempuan, Garda Milenial, Garda Santri dan Garda Aswaja.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini