TEGAL (SUARABARU.ID) – Melalui Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga sejumlah Emak-emak di Kota Tegal, yang tergabung dalam komunitas ‘Rutela’ (Runtah Tegal Laka-laka) mengolah limbah sampah menjadi berkah. Dengan bekal kreativitas dan pelatihan yang didapat melalui CSR Pertamina, komunitas Rutela mengubah barang bekas menjadi barang berkelas.
Ketua komunitas Rutela Amril Lurman (41) mengatakan, Kota kuminitasnya berdiri sejak 23 Desember 2018 beranggotakan 14 orang perajin, termuda berusia 30-50 didominasi kaum ibu-ibu. “Rutela konsen terhadap daur ulang sampah plastik kresek dan kemasan plastik,” kata Amril, Minggu (22/10/2023).
Harga produk kerajinan yang sudah jadi dari Rp 5 ribu seperti tempat pensil bungkus kopi dan koran bekas hingga termahal Rp 1,5 juta berupa kerajinan bunga anggrek, bonsai dari lelehan plastik bekas, tas, pernak pernik miniatur rumah adat koran bekas serta kerajinan kawat.
Kiprah dan hasil karya dari Rutela ternyata mendapat respon positif dari Pertamina. Bukan hanya bantuan peralatan penunjang produksi, Rutela juga mendapat bantuan pelatihan melalui CSR Pertamina. “Untuk menunjang promosi Komunitas Rutela juga mendapat pelatihan untuk foto produk dan video konten,” kata Amril.
Junior Officer II Communication & Relations, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Faradita Dwilifia Maizar menyampaikan, peran PT Pertamina Patra Niaga untuk meningkatkan kualitas Komunitas Rutela membantu menyediakan alat dan pelatihan untuk pengolahan limbah nonorganik.
“Jenis pelatihan bisa untuk mengembangkan kemampuannya seperti work shop. Selain itu kita juga mengajak mereka ke event-event baik pemerintahan maupun swasta yang membutuhkan,” terangnya.
Dalam pelatihan juga ada materi cara untuk pemasaran dan penjualan online melalui e-commerce. E-commerce adalah segala kegiatan jual beli atau transaksi yang dilakukan menggunakan sarana media elektronik (internet).
Beberapa produk hasil dari komunitas Rutela sudah sampai ke Malaysia. “Pelatihan untuk meningkatkan kapasitas kemampuan seluruh anggota kelompok binaan CSR kami (Pertamina) dalam pembuatan suatu produk dengan tujuan akhir adalah bagaimana setiap anggota mampu untuk mempromosikan hasil karyanya atau produknya baik secara online maupun offline,” Faradita.
Dengan kegiatan tersebut Faradita berharap dapat membantu mensejahterakan warga masyarakat sekitar dan juga untuk meningkatkan produk lokal sehingga dapat meningkat taraf perekonomian warga masyarakat.
Sutrisno