MAGELANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz menginisiasi gerakan ‘Jimpitan’ untuk membantu mengentaskan kemiskinan di wilayahnya.
Jimpitan ditujukan kepada masyarakat agar bersedekah baik berupa uang maupun beras, yang selanjutnya dihimpun dan disalurkan lagi kepada masyarakat terutama yang kurang mampu oleh Baznas.
Inisiatif tersebut disampaikan saat Aziz memberikan sambutan pada acara Pentasarufan Biaya Bantuan Pendidikan (BBP) kepada pelajar dan mahasiswa, yang diselenggarakan Baznas Kota Magelang di Pendapa Pengabdian, Kamis (19/10).
‘’Saya minta Baznas membentuk kelompok (anggotanya) para penerima bantuan ini, harus ada ketuanya. Lalu bapak/ibu (penerima bantuan) sedekah seminggu Rp 500. Namanya Jimpitan. Jangan berfikir sedekah itu hanya milik orang kaya,’’ kata Aziz, yang berprofesi dokter spesialis penyakit dalam.
Dia mencontohkan, gerakan Jimpitan yang sudah dilakukan di Masjid Ganten. Hasil jimpitan yang berhasil dikumpulkan masyarakat di masjid tersebut bisa mencapai Rp 12 juta per bulan. Dana tersebut digunakan untuk membantu biaya sekolah anak-anak kurang mampu dan sebagainya.
‘’Kemiskinan bisa turun karena ada kebersamaan, saling gotong-royong. Target 0 persen bisa tercapai, kalau kita saling sengkuyung,’’ tuturnya.
Dia menerangkan, kemiskinan di Kota Magelang terus menunjukkan tren penurunan. Tahun 2021 sebanyak 7,75 persen, tahun 2022 sebanyak 7,1 persen dan tahun 2023 ini turun menjadi 6,1 persen. Penurunan angka kemiskinan ini menjadi yang terbaik se-Jawa Tengah.
Aziz optimistis akan menyelesaikan persoalan kemiskinan pada tahun 2024 mendatang. Salah satu upayanya dengan mengajak masyarakat dan seluruh stakeholder bergotong-royong saling membantu.
‘’Saya akan selesaikan masalah kemiskinan sampai 2024. Saya dan Wakil Wali Kota Magelang sudah disumpah sebagai pemimpin harus mensejahterkan warganya. Saya juga minta warga jika kesulitan bicara dengan saya, bisa lewat WA,’’ ujarnya.
Ketua Baznas Kota Magelang Ahmad Zainuddin menerangkan, BBP kali ini merupakan pentasarufan periode II bulan Oktober 2023. BBP diberikan kepada pelajar SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi berjumlah total 149 orang.
Disebutkan, jumlah BBP yang disalurkan sebesar Rp 90.100.000, diberikan kepada 149 orang pelajar tingkat SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Untuk SD masing-masing mendapat Rp 500.000, SMP Rp 600.000, SMA Rp 700.0000 dan mahasiswa Rp 800.000 per orang.
‘’Tentunya jumlahnya masih sangat kecil. Namun demikian mudah-mudahan bisa bermanfaat sebaik-baiknya, tidak digunakan untuk hal-hal yang tidak berguna. Semoga bisa mendukung suksesnya pendidikan,’’ ungkapnya.
Seluruh penerima sudah berdasarkan data yang terverifikasi di tingkat kelurahan, sehingga mereka benar-benar berhak. Pihaknya meminta doa masyarakat agar para pemberi zakat/sedekah bersih jiwa dan hartanya.
Juga doa untuk Baznas, agar selalu menjadi lembaga yang mensejahterakan dan membantu menyalurkan zakat/sedekah kepada masyarakat sesuai aturan. (pemkotmgl)