WONOSOBO–Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi warga korban bencana alam angin puting beliung di Desa Banyumudal Kecamatan Sapuran Wonosobo. Di desa yang terletak di lereng Gunung Sumbing itu, 211 rumah rusak akibat diterjang angin ribut.
Dalam kunjungan tersebut Ganjar disambut Sekda Drs One Andang Wardoyo MSi, Ketua DPRD H Afif Nurhidayat SAg, Kepala BPBD Wonosobo Zulfa Akhsan Alim Kurniawan STTP MSi, Kepala Dinas Sosial dan PMD Drs Muawal Sholeh MSi dan CEO CV Mekar Abadi Sapuran H Aryadi.
Musibah bencana alam angin puting beliung yang merusak ribuan rumah di Wonosobo memancing keprihatinan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sejumlah rumah yang tersebar di delapan kecamatan di Wonosobo mengalami rusak berat, sedang dan ringan.
Orang nomor satu di Jateng tersebut, berkesempatan menyapa beberapa warga korban angin ribut dan memberikan sejumlah bantuan berupa uang dan kebutuhan pokok sehari-hari. Sebanyak 211 rumah yang rusak sebagian besar atap rumahnya kabur terbawa angin ribut.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan warga yang rumahnya mengalami rusakpaling parah mendapatkan bantuan Rp 15 juta. Bantuan tersebut dimaksudkan untuk membantu korban agar rumahnya bisa segera dibangun dan ditinggali lagi.
“Saya meminta bantuan berupa uang itu segera diberikan kepada warga yang rumahnya mengalami rusak paling parah. Harus secepatnya, jangan ditunda. Saya sudah kepingin, uangnya segera dikasihkan ke warga yang jadi korban angin puting beliung,” ucapnya.
Kerja Bakti
Menurut Ganjar, kedatangannya tersebut merupakan hal yang bersifat tehnis saja. Pasalnya bantuan telah disiapkan beberapa hari setelah terjadi bencana. BPBD Jateng dan Wonosobo sudah turun langsung ke lapangan mengecek kondisi rumah warga yang rusak.
“Di Desa Banyumudal, rumah yang rusak parah hanya satu unit. Rumah rusak sedang dan ringan mencapai 211. Rumah yang sampai roboh dibantu Rp 15 juta. Rumah rusak berat mendapat Rp 10 juta. Warga harus gotong-royong bantu memperbaiki rumah,” pintanya.
Ganjar menghimbau karena cuaca belum menentu dan sering berubah-ubah, agar BPBD, Tim SAR, anggota TNI-Polri, perangkat desa dan warga setempat senantiasa waspada serta siap siaga sehingga jika terjadi bencana serupa bisa segera diantisipasi.
“Relawan BPBD, Tim SAR, anggota TNI-Polri dan warga harus selalu berkoordinasi dan bisa secepatnya mengantisipasi terkait kondisi alam yang masih ekstrem di penghujung musim kemarau ini. Di daerah pegunungan Wonosobo rawan terjadi angin ribut,” pungkasnya.
Kepala BPBD Wonosobo Zulfa Akhsan AK melaporkan pihaknya telah melakukan berbagai upaya penanganan terhadap rumah warga yang rusak akibat angin puting beliung. Saat ini proses rehabilitasi rumah yang rusak masih terus dilaksanakan dan secepatnya bisa selesai.
“Sampai hari ini, Rabu (30/10), sejumlah relawan BPBD, Tim SAR, anggota TNI-Polri dan warga setempat masih melakukan kerja bakti memperbaiki rumah warga yang rusak. Sebagian rumah yang rusak sudah selesai diperbaiki dan bisa ditinggali kembali.
SuaraBaru.id/Muharno Zarka