BUBUR petis merupakan kuliner khas Sarang. Karena meskipun sepanjang daerah pesisir itu akrab dengan petis (kaldu ikan segar), bubur petis hanya bisa ditemukan di Sarang.
Bubur Petis pada dasarnya adalah bubur beras biasa (bukan tepung beras). Keunikannya lebih pada petis sebagai kuah. Petis yang digunakan bukanlah petis udang yang manis, tapi petis ikan yang cenderung asin.
Kuah petis pada umumnya diolah menyerupai sup bercampur irisan bahan tambahan. Namun, ada juga jenis yang diolah secara instan (mentahan), dihaluskan bersama bumbu dan sedikit air ke dalam cobek.
Setelah itu kuahnya dituangkan ke dalam mangkuk menggenangi bubur. Cabai rawit yang diiris irisan dan bahan tambahan (biasanya tempe gembus) kemudian muncul dipermukaan bubur, siap untuk dihidangkan. Untuk menetralisir rasa petis sekaligus menambah kerenyahan, cukup tambahkan gorengan (tempe) di sampingnya.
Sesederhana seperti itu. Namun soal rasa, jangan pernah menilai sebelum lidah kita menjadi “Sarang”. Gurihnya petis yang nikmat membungkus lidah mengandung manisnya bubur. Salah satunya adalah Bubur Petis khas dari Sarang yang menawarkan cita rasa nikmat karena berasal dari rasa petisnya.
Petis di sini bukan petis udang melainkan sejenis sambal yang terbuat dari tempe yang dihaluskan namun masih memiliki tekstur kasar dikombinasikan dengan bahan-bahan lainnya sehingga menghasilkan rasa yang unik dan membuat ketagihan.
Dinita Charissa Ludviana -Mg