Suasana Konferensi Internasional dengan tema Human Security in Multidisiplinary Perspective, Mainstreaming Sustainable Development Goals (SDGs) towards a Post-Pandemic Society yang digelar Unisri Surakarta dengan dihadiri peserta dari 10 negara secara online maupun offline (Dok/Unisri)

SURAKARTA (SUARABARU.ID)-Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta menggelar Konferensi Internasional dengan tema Human Security in Multidisiplinary Perspective, Mainstreaming Sustainable Development Goals (SDGs) towards a Post-Pandemic Society.

Kegiatan diikuti peserta dari 10 negara yang bergabung secara offline maupun online dan dihadiri pakar bidang keamanan manusia dan pembangunan berkelanjutan Dr. Khatryn Gwiasdon dari North Illinois University, Amerika Serikat sebagai pembicara utama, berlangsung di kampus Unisri Surakarta, Sabtu (9/9/2023).

Wakil Rektor I Unisri dalam sambutannya selaku tuan rumah mengatakan, konferensi  membahas sejumlah masalah mendesak terkait keamanan manusia dan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di dunia yang telah terpengaruh secara mendalam oleh pandemi COVID-19.

Dalam kesempatan ini pembicara dan peserta mengeksplorasi strategi dan solusi inovatif untuk masyarakat pasca-pandemi yang memprioritaskan kesejahteraan dan keamanan semua individu, tanpa memandang lokasi geografis mereka.

“Kami sangat gembira menjadi tuan rumah konferensi internasional ini dan memberikan forum bagi para ahli dan peserta untuk mendiskusikan masalah-masalah penting yang memengaruhi dunia kita saat ini. Dengan berfokus pada keamanan manusia dan SDGs, kami bertujuan untuk berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan dan adil,” kata Ir. Saiful Bahri, MKom,

Sebelumnya Ketua penyelenggara konferensi, Dr. Widiastuti mengatakan ,Keamanan manusia masih relevan untuk dibahas karena pada kenyataannya proses perkembangan teknologi, ekonomi, sosial politik mengancam keamanan sebagian warga negara.

Hadir pula pembicara dari sejumlah negara diantaranya Dr. Shielilo R. Amihan dari University Calamba, Filipina, Prof. Shri Dewi dari University Utara Malaysia, Prof. Sugahara dari Universitas Ehime, Jepang dan Ganjar Widhiyoga, PhD dari Universitas Slamet Riyadi.

Bagus Adji