blank
Personel Babinsa di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri, diturunkan untuk ikut melakukan pendampingan dan monitoring dalam pembagian BNPT bagi keluarga beresiko stunting.(Dok.Pendim 0728 Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri melalui PT Pos, menyalurkan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) kepada warga masyarakat. Bantuan ini diberikan dalam upaya mengantisipasi stunting.

Menurut World Health Organization (WHO), definisi stunting mengalami perubahan. WHO (2015), menyebutkan, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Selanjutnya menurut WHO (2020) stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang/tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang/kronis yang terjadi dalam 1.000 HPK.

Terlepas dari pemahaman tentang stunting yang telah berubah tersebut, pembagian BNPT dilakukan di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri. Caranya, dengan mengumpulkan warga yang sudah terdata sebagai penerima bantuan untuk datang di Kantor Desa.

Bantuan yang diberikan kepada orang tua yang mempunyai anak rentan stunting. Tujuannya, dengan bantuan tersebut, anak-anak dapat terhindar dari stunting. Masing-masing keluarga yang menjadi sasaran, menerima 10 butir telor ayam dan 1 kilogram I(Kg) daging ayam.

Danramil-23 Karangtengah, Kapten (Inf) Hengky Nurcahyadi melalui Penerangan Kodim (Pendim) 0728 Wonogiri, Pelda Indra, menyatakan, personel Babinsa ikut mendapat tugas pendampingan dan monitoring dalam penyaluran bantuan tersebut.

Dilaporkan, hasil monitoring Babinsa, penyaluran BNPT di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri, telah diberikan secara langsung kepada keluarga yang masuk dalam kategori memiliki resiko stunting.
Bambang Pur