blank
Perwakilan orang tua murid yang menuturkan soal tarikan sumbangan di sekolah anaknya. Foto: Tya wiedya

GROBOGAN (SURABARU.ID) – Tiga ruang kelas SDN 2 Penawangan yang roboh pada pekan lalu akan segera diperbaiki dengan menggunakan anggaran Dana Tidak Terduga (DTT) APBD Grobogan tahun 2023.

Perbaikan tiga ruang kelas SDN 2 Penawangan ini menggunakan anggaran Dana Tidak Terduga (DTT) APBD Grobogan ini karena bangunan yang roboh ini masuk dalam kategori bencana.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, Purnyomo pada konferensi pers yang digelar menyampaikan hal itu di Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan Senin, 28 Agustus 2023.

Menurut Purnyomo, rencana pembangunan SDN 2 Penawangan itu sudah diusulkan kepada Bupati Grobogan, Sri Sumarni.

“Kami sudah berkirim surat mengenai usulan pembangunan segera lewat DTT ke Bupati Grobogan. Harapannya, bisa langsung dibangun tahun ini,” ujar Purnyomo.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, tiga ruang kelas di SDN 2 Penawangan tidak lagi dihuni oleh para siswa lantaran atap yang rusak dan bangunan sudah lapuk mulai tahun 2019.

Setelah pandemi Covid-19, tepatnya pada 2022, saat belajar mengajar sudah dilakukan tatap muka, namun pihak sekolah membagi para murid untuk belajar bergantian di teras sekolah dan ruang perpustakaan.

Sempat diwacanakan akan dibangun oleh pemerintah pusat, namun belum ada tindak lanjut. Hingga akhirnya pada 24 Agustus 2023, atap sekolah yang berlokasi di Jalan Raya Wolo – Truko, Kecamatan Penawangan ini ambrol.

Purnyomo menegaskan, pembangunan SDN 2 Penawangan ini akan menggunakan anggaran DTT APBD Grobogan. Rencananya, pembanguan SDN 2 Penawangan yang rusak ini akan berbarengan dengan SDN Karangwader yang kerusakannya lebih parah.

”Pembangunannya nantinya juga akan berbarengan SD N Karangwader yang alami kerusakan yang sama. Karena kerusakan sudah parah,” jelas Purnyomo.

Tiga ruang kelas yang rusak di SDN 2 Penawangan ini membuat para murid tidak berhenti untuk belajar. Mereka tetap mengikuti proses belajar mengajar di musholla, perpustakaan dan ruang kepala sekolah.  ”Kita ini selalu mencari solusi pada permasalahan yang ada.  Permasalahan SDN 2 Penawangan ini tinggal menunggu dana tidak terduga saja,” tutupnya.

Tya Wiedya