JEPARA (SUARABARU.ID) – Gagasan Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan untuk membangun Kampung Kartini Tangguh mendapatkan tanggapan positif aktivis perempuan Jepara. Sebab ia mencoba mengurai persoalan-persoalan sosial dan bahkan hukum dengan pendekatan budaya yang menggunakan basis gerakan gagasan dan spirit RA. Kartini. Sebab menurut Kapolres Jepara, RA Kartini adalah kekuatan absolut dan kultural masyarakat Jepara. Karena itu SUARABARU.ID mencoba menurunkan sejumlah tanggapan dari perempuan Jepara. (Redaksi)
Hj.NOOR AINY S.Ag : Pengurus Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama Kabupaten Jepara tentu akan mendukung dan “nyengkuyung” terwujudnya gagasan Kapolres Jepara untuk melakukan pendekatan budaya dalam menangani persoalan-persoalan sosial di tengah-tengah masyarakat yang jumlahnya semakin meningkat.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Pengurus Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama Hj. Noor Ainy, S.Ag saat diminta tanggapannya seputar gagasan Kapolres Jerpara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan untuk membangun Kampung Kartini Tangguh sebagai sebuah strategi untuk meminimalisir persoalan-persoalan sosial di Kabupaten Jepara.
“Apalagi yang akan dijadikan ikon gerakan ini adalah spirit dan gagasan –gagasan R.A. Kartini, tokoh yang menjadi kebanggaan masyarakat Jepara. Bahkan RA Kartini dapat disebut sebagai kekuatan absolut dan kultural masyarakat Jepara” ujar Hj Noor Ainy yang juga aktif dalam kepengurusan GOW, IIDI, BKMT dan MTP. Nama putri asli Jepara ini akan disebut dan diingat ketika kita berbicara tentang pemberdayaan peran perempuan di Indonesia, tambahnya.
Karena basis gerakan pendekatan budaya ini adalah nilai dan spirit RA Kartini, maka menurut Hj Noor Ainy perlu juga dilakukan penguatan kapasitas para relawan hingga memiliki pemahaman yang lebih mendalam terhadap gagasan RA Kartini. “Nilai itu yang kemudian menjadi inspirasi dan motivasi dalam ambil bagian dalam gerakan Kampung Kartini Tangguh,” pintanya
Lebih lanjut aktivis perempuan yang mulai pengabdiannya mulai dari IPPNU, PMII, Fatayat hingga Muslimat ini berharap, gagasan Kapoles ini dapat segera diwujudkan. Tentu harus dipersiapkan secara matang.” Kami tentu saja siap mendukung, nyengkuyung dan bergabung dalam gerakan ini,” tutur Hj Noor Ainy
Ia juga mengaku prihatin dengan meningkatkannya persoalan sosial yang kemudian memunculkan tingginya angka perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, nikah usia muda, penyalahgunaan narkotika, kenakalan remaja hingga tingginya angka kriminalitas yang melibatkan generasi muda.
“Karena itu semua fihak harus bersatu padu, integratif dan kolaboratif dalam menangani persoalan-persoalan sosial ini,” ajak Hj.Noor Ainy. Muslimat Nahdatul Ulama memiliki kader-kader hebat hingga tingkat desa dan tentu akan siap jika dilibatkan.
Hadepe