Polwan Polres Wonogiri, mengadakan ziarah ke TMP Kusuma Bangsa, ditandai dengan tabur bunga ke pusara makam para pahlawan.(Dok.Humas Polres Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Jajaran Polisi Wanita (Polwan) Polres Wonogiri, Rabu (23/8), melakukan kegiatan ziarah ke Tamah Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bangsa di Mojoroto, Wonoboyo, Wonogiri.

Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, menyatakan, ziarah untuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjasa kepada negara dan bangsa ini, dilakukan dalam rangka memperingati Hari Jadi Polwan Ke-75 Tahun 2023.

Kegiatan ziarah diawali dengan menggelar apel penghormatan di halaman TMP, kemudian dirangkai dengan tabur bunga di masing-masing pusara. Kegiatan ziarah ini, dipimpin Kabag Strajemen dan RB Bag Ren Polres Wonogiri, AKP Endang Murdiyanti. Diikuti oleh seluruh anggota Polwan yang berdinas di Polres Wonogiri.

Peringatan Hari jadi Polwan Ke-75 Tahun 2023, mengusung tema ”Polri Presisi Untuk Negeri, Polwan Siap Mendukung Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju.”

Kabag Strajemen dan RB Bag Ren Polres Wonogiri AKP Endang Murdiyanti, menyatakan, ziarah ke TMP sebagai bentuk penghormatan dari Kepolisian Negara Republik Indonesia, utama dari jajaran Polwan. Dengan ziarah, dapat meneladani nilai-nilai kejuangan yang pernah dilakukan para pahlawan.

Bukit Tinggi

Berkaitan dengan peringatan Hari Jadi Polwan yang Ke-75 Tahun 2023, hendaknya dapat dijadikan momentum untuk merenungkan perjalanan panjang sejarah Korps Wanita Kepolisian. Selanjutnya, berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

”Semoga semangat pengabdian dan keberanian Polwan, dapat menjadi inspirasi bagi seluruh generasi muda, untuk berkontribusi dalam menciptakan Indonesia yang lebih aman, adil, dan sejahtera,” tndas AKP Endang Murdiyanti.

Sejarah terbentuknya Kesatuan atau Korps Polisi Wanita (Polwan) di Indonesia, dimulai Tanggal 1 September 1948, di Bukit Tinggi, Sumatera Barat (Sumbar). Saat itu, Pemerintah Indonesia tengah berjuang menghadapi Agresi Militer Ke-II Belanda.

Pemerintah menunjuk Sekolah Polisi Negara (SPN) di Bukit Tinggi, untuk mulai merekrut calon Polwan, dan membuka pendidikan Inspektur Polisi bagi kaum perempuan. Sejak saat itu, Polwan menjadi bagian dari Kepolisian RI.
Bambang Pur