WONOSOBO-Pemkab Wonosobo menerima penghargaan langsung dari Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden RI di Jakarta, Selasa (15/10). Penyerahan penghargaan dilakukan Jusuf Kalla kepada Bupati Wonosobo Eko Purnomo SE MM.
Penghargaan tersebut diterima berkat prestasi inovasi “Rumah Sakit Rasa Toyota” di RSUD Soetjonegoro dalam Top 45 Inovasi Publik yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB).
Bupati Wonosobo Eko Purnomo SE MM, kepada SuaraBaru.id, Rabu (16/10), mengatakan atas prestasi tersebut Pemkab Wonosobo berhak menerima Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp 48 miliar untuk dimanfaatkan mendukung kegiatan memajukan daerah.
“Kepastian terkait hal tersebut disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAn-RB), Syarifudin, saat memberikan sambutan di sela-sela pemberian penghargaan di Kantor Wakil Presiden di Jakarta,” katanya.
Inovasi Rumah Sakit Rasa Toyota juga termasuk dalam 11 inovasi yang akan didampingi oleh Kemen PAN-RB dalam United Nation Public Service Award (UNPSA)), yakni lomba inovasi pelayanan publik yang diselenggarakan PBB) November 2019 mendatang.
Tiga Inovasi
Sebelumnya, tiga inovasi yang diajukan Pemkab Wonosobo meliputi Layanan Budaya Baca Siswa(Labu Basi) dari SD Negeri 1 Garung dengan inovator Paryono, Pangan Lokal Sahabat Gizi Kita (PL Sagita) dari Puskesmas Garung dengan inovator Wilda lnayah
Selain itu, juga Rumah Sakit Rasa Toyota, Sistem Perbaikan Berkelanjutan (Rumah Sakit Rasa Toyota) untuk RSUD Setjonegoro dari RSUD Setjonegoro dengan inovator Yudika R. Tiga inovasi tersebut dipandang punya terobosan baru dan bisa dilaksanakan.
“Tiga karya inovasi di bidang pendidikan dan kesehatan tersebut juga telah menerima penghargaan nasional dari Kementerian PAN-RB pada “Awarding Top 99″ yang diselenggarakan 18 Juli 2019 di Semarang Jawa Tengah,” kata Eko Purnomo.
Sementara itu, inovator RSUD Setjonegoro Rasa Toyota Yudika R, mengatakan inovasi berangkat dari kepuasan pelanggan di mana data di tahun 2017 menunjukan bahwa belum semua unit mencapai target kepuasan pelanggan sebesar 90 persen.
“Sebagai contoh kepuasan pelayanan instalasi gawat darurat hanya tercapai 88,83 persen, instalasi Rehab Medik tercapai 87,63 persen dan instalasi Farmasi waktu tunggu obat untuk satu resep masih lebih dari 30 menit,” katanya.
RSUD Soetjonegoro, tambahnya, ingin memperbaiki mutu pelayanan dengan membangun budaya pelayanan prima, efektif, efisien serta perbaikan berkesinambungan oleh pemberi layanan sehingga bermanfaat untuk pelanggan Rumah Sakit.
SuaraBaru.id/Muharno Zarka