Capaian inflasi tersebut sedikit lebih rendah dari inflasi nasional yang sebesar 0,21% (mtm). Secara tahunan, IHK enam kota gabungan di Provinsi Jawa Tengah pada Juli 2023 mencapai 2,86% (yoy) atau berada di bawah inflasi nasional yang sebesar 3,08% (yoy).
“Hal ini menunjukkan bahwa inflasi gabungan enam IHK di Provinsi Jawa Tengah telah kembali ke rentang sasaran target inflasi, yaitu 3,0±1%,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, saat acara Coffee Morning dengan media, Rabu (16/8/2023).
Lebih lanjut, harga daging ayam yang masih meningkat juga merupakan dampak dari pengurangan day old chicken (DOC) oleh peternak sehingga terjadi penurunan supply.
Di sisi lain, bawang merah dan cabai rawit menjadi komoditas utama penahan kenaikan inflasi. Penurunan harga bawang merah terjadi seiring dengan panen yang saat ini sedang berlangsung di sejumlah daerah sentra, antara lain Brebes dan Pati.
Diperkirakan panen bawang merah akan berlangsung hingga akhir Agustus. Selanjutnya, komoditas cabai rawit juga mengalami penurunan harga, seiring dengan pasokan cabai rawit di Jawa Tengah yang meningkat, sementara permintaan masyarakat relatif menurun pasca hari raya Idul Adha di bulan Juni lalu.
Untuk keseluruhan tahun 2023, inflasi IHK diperkirakan akan kembali berada pada sasaran inflasi 3,0±1%. Untuk menjaga inflasi kembali berada pada rentang target, Bank Indonesia akan senantiasa berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan di daerah dalam Forum TPID Provinsi Jawa Tengah, dengan menyusun berbagai program pengendalian inflasi.