Hadir dalam kegiatan penanaman mangrove tersebut Executive General Manager Regional JBT PT Pertamina Patra Niaga, Aji Anom Purwasakti, hingga perwakilan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Mangunharjo.
Anom mengungkapkan, bahwa kegiatan penanaman mangrove dan cemara laut tersebut memiliki tujuan utama untuk membantu menurunkan kadar emisi karbon di Semarang.
“Sebagai upaya untuk reduksi emisi karbon dan pencegahan rob, Pertamina Patra Niaga JBT melakukan penanaman mangrove sebanyak 7.800 bibit dan 780 bibit cemara laut. Hal ini menjadi wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitar terutama warga pesisir utara semarang dan juga sebagai pemberdayaan masyarakat,” ujar Anom.
Anom menambahkan bahwa penanaman mangrove dan cemara laut ini dilakukan dengan Kelompok Tani Mangrove Lestari. Kerja sama dengan Kelompok Tani Mangrove sudah dilakukan sebanyak dua kali, di mana pada tahun 2022 juga dilakukan penanaman bibit mangrove.
Sedangkan Ketua AoC Sekawan, Muhammad Thoha, menuturkan, program kolaboratif dengan BEM Universitas Diponegoro yaitu penanaman mangrove dan bibit cemara dilakukan juga dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-78.
“Emisi yang bisa Pertamina Patra Niaga JBT tekan melalui kegiatan penanaman ini adalah sebesar 5.760,3 gram CO2 (karbon dioksida) untuk 7.800 bibit mangrove dan kurang lebih 3.500 gram CO2 untuk bibit cemara laut,” kata Thoha.
Tujuan dilakukan kegiatan penanaman ini adalah menyelamatkan masyarakat pesisir pantai utara semarang dari bencana abrasi pantai dan banjir rob.
Hadir dalam kegiatan yang sama, Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) JBT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho, mengatakan, bahwa program penanaman mangrove dan cemara laut ini sebagai salah satu program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) di lingkungan Pertamina Patra Niaga Regional JBT.
“Program penanaman mangrove ini sebagai program TJSL yang bergerak di bidang pilar lingkungan hidup untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin menjaga ekosistem darat dan juga untuk mereduksi emisi gas karbon,” kata Brasto.