SUKOHARJO (SUARABARU.ID) – KKN Tim II Undip 2022/2023 melaksanakan demonstrasi pemanfaatan sampah organik dan anorganik di Desa Puron, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, beberapa waktu lalu.
Demonstrasi sekaligus sosialisasi pemanfaatan sampaj ini dihadiri langsung oleh kader-kader Bank Sampah Langgeng di Desa Puron. Desa Puron memiliki permasalahan dalam pembuangan akhir sampah.
Apa yang dilakukan oleh masyarakat dapat merusak lingkungan jika dilakukan terus-menerus, yaitu pembakaran sampah. Permasalahan sampah yang tidak diatasi, dapat merugikan lingkungan dan manusia di sekitarnya.
Padahal, pengelolaan sampah yang benar akan menghasilkan pundi-pundi rupiah, didukung dengan promosi yang giat untuk hasil olahan bank sampah tersebut.
Data tahun 2020, dilansir dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sampah makanan mencapai angka 40 persen dari total sampah yang dihasilkan masyarakat di 199 kabupaten/kota.
Kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang berisi ibu-ibu rumah tangga, diberikan materi mengenai pemanfaatan sampah plastik (anorganik) agar dapat menjadi pot tanaman hias atau tanaman pangan, serta pemanfaatan toples plastik untuk dijadikan aquascape atau aquarium mini.
Selain itu, kader Bank Sampah Langgeng juga dapat melihat proses pembuatan pupuk cair dan pupuk kompos (organik). Dengan menghasilkan pupuk dari sampah organik rumah tangga, produk ini dapat digunakan secara langsung untuk keperluan pertanian dan dengan menjualnya, dapat menambah pendapatan bagi warga desa.
Diperlukan inovasi dalam pengelolaan sampah dengan mengadakan bank sampah, sebagai upaya untuk menjaga lingkungan, kesehatan, dan memperbaiki perekonomian masyarakat. Karang Taruna juga berpartisipasi dalam program pendampingan promosi bank sampah melalui media sosial, terutama Instagram.
Hal ini didukung dengan kehadiran perwakilan dari karang taruna dan kader bank sampah untuk pendampingan kegiatan promosi yang dilakukan di Posko KKN, yang terletak di Dusun Platar (25/07).
“Semoga akan ada inovasi dan praktik-praktik lainnya dari adik-adik semua,” ujar Ny Karya.
Diadakan juga acara yang menarik minat kelompok PKK, yaitu pembuatan jeli dari kulit pisang (sampah rumah tangga), sosialisasi pentingnya pemasaran hasil olahan bank sampah yang kemudian akan membuka peluang besar untuk UMKM di Desa Puron, dan pengenalan kamus Lingkungan (28/07).
“Kalau bisa diadakan acara khusus untuk pembuatan jeli dari kulit pisang itu, Mbak,” tutur salah satu anggota PKK pada acara pemaparan program kerja Tim II KKN Undip (21/07/2023).
Dalam paparan disebutkan, setiap program bank sampah membutuhkan kesadaran masyarakat. Mulai dari warga desa yang harus mulai mengumpulkan dan memberikan sampah untuk diolah, kader bank sampah yang harus mulai bergerak memilah dan mengolah sampah, dan Karang Taruna yang mempromosikan hasil produk dan kegiatan bank sampah untuk keberlangsungan modal dalam pengelolaan dan pemasaran.
Maka dari itu, dilakukan pengenalan dan promosi Bank Sampah Langgeng secara door to door dengan membagikan poster bank sampah kepada masyarakat desa untuk memberitahu bahwa Bank Sampah Langgeng di Desa Puron sudah kembali aktif sekaligus agar membangun kesadaran masyarakat untuk berkontribusi.
“Terima kasih banget ya. Adik-adik alhamdulillah bisa memberikan bimbingan kepada ibu-ibu untuk bisa mempraktikkan membuat pupuk dan aquarium yang bisa diajarkan ke anak-anak dan tetangga. Pesannya tetap semangat. Sukses terus untuk adik-adik semua!” ujar Ny Nur, salah satu kader Bank Sampah di Desa Puron.
Pemilahan sampah dari rumah akan menghasilkan dampak yang besar jika dilakukan dengan rutin. Keberlangsungan Bank Sampah sangat bergantung pada kerjasama masyarakat karena dibutuhkan untuk pengolahan sampah dan pemasaran produk hasil bank sampah dengan konsisten.
Setiap kegiatan yang diikuti dengan baik oleh masyarakat sekitar menjadi bukti bahwa masyarakat benar-benar ingin menjaga lingkungannya.
Hannah Choirin Amalia