JEPARA (SUARABARU.ID) – Upaya pengentasan kemiskinan memang tidak semudah teorinya. Untuk itu, langkah kecil yang dilakukan Sumber Daya Manusia Program Keluarga Harapan dengan bekerjasama melalui program pemberdayaan masyarakat di bidang Kelompok Usaha Bersama digarap serius.
Berlokasi di Rumah BUMN BRI Jepara pada Kamis 20 Juli 2023, Pendamping Sosial PKH, Ariyanto mempertemukan para pelaku usaha (Kelompok Usaha Bersama) tiga desa dampingannya yaitu Bandung, Bungu, dan Mayonglor.
Mereka dipertemukan dengan B.Sukendar Komisaris Utama Surya Mart, Owner Toko Huffadz H.Sudarman yang diwakilkan Manager Marketing Jatmiko, Pusat Oleh-oleh Mama Jaya H.Farid dalam satu forum bersama Laila Jauharoh, S.Ag, Pendamping Produk Halal dari IAIN Walisongo Semarang binaan Kemenag
Three in one, tiga pelatihan ini dilakukan dalam 1 hari ini diikuti 30 peserta yang terdiri dari 3 KPM PKH dari Desa Bandung, 5 KPM PKH dari Desa Bungu, Sisanya dari desa Mayonglor dan umum.
Pelatihan tersebut terbagi menjadi 3 sesi ; Sertifikasi Produk Halal dari Pendamping PPH, Cara Mudah Produk UMKM Masuk Pasar Minimarket, dan Asuransi AMKKM dari BRI.
Laila Jauharoh mengungkapkan bahwa, pemerintah terkhususnya Kemenag mengharuskan semua produk yang beredar di pasaran harus memiliki sertifikasi halal dan telah terdaftar di P-IRT guna meningkatkan kepercayaan pelanggan serta memperluas jangkauan pasar.
Kemenag membuat gerakan 1 juta sertifikasi halal gratis ditujukan untuk pelaku UMKM yang ada di Indonesia hanya sampai 14 Oktober 2024. “ Setelah itu setiap pengadaan sertifikasi halal akan dikenakan biaya dan bisa jadi barang yang beredar tanpa P-IRT akan disita,” paparnya.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula Rumah BUMN BRI Jepara dimana harapan setelah pertemuan pihak toko dan pihak PKH bisa menjalin kerjasama guna meningkatkan perekonomian desa.
Menurut salah satu KPM PKH, peserta sangat berterimakasih dengan adanya pelatihan ini karena selain dimudahkan dalam pembuatan legalitas usaha, kehalalan produk, kita juga diberitahukan permintaan pasar seperti apa, misalkan kemasan kita yang kurang menarik, harga, dan masalah gramasi/netto. Dari situ kita bisa belajar seperti apa permintaan pasar itu”.
Pendamping Sosial PKH Ariyanto menuturkan, dari sekelompok program keluarga harapan (PKH) mengharapkan dengan adanya pelatihan ini KPM PKH tidak lagi bergantung kepada bansos PKH. Kita semua bisa keluar dari zona nyaman ini. Itu tujuan diadakan program UMKM/KUBE di kelompok PKH.
Selanjutnya setelah pengadaan pelatihan diharapkan pihak PKH bisa mengupgrade usaha mereka hingga layak ke pasar yang lebih luas. “Bahwa produksi UMKM memang penting, akan tetapi lebih penting lagi bagaimana pemasarannya,” ungkap Ariyanto.
“Manfaat yang didapat dari pelatihan kali ini adalah bahwa sekali datang, kami mendapatkan tiga sertifikat dalam satu paket diantaranya ; Nomor Izin Berusaha (NIB), P-IRT, dan Sertifikasi Halal setidaknya dalam waktu 2 hingga 4 pekan”, tutur Laila Jauharoh.
Ariyanto juga menuturkan bahwa pelatihan tidak hanya sampai di sini, di episode selanjutnya selain perizinan sudah selesai, hari ini nanti kita juga langsung menitipkan barang/produk souvenir/asesoris ke Mini Market dan Pusat oleh-oleh secara offline. Selanjutnya ada pelatihan pemasaran online melalui marketplace.
Hadepe – Arkansa