KENDAL (SUARABARU.ID) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Kendal menggelar proses penggilingan jagung yang dipanen oleh sekelompok narapidana.
Jagung tersebut merupakan hasil budidaya yang mereka tanam sejak awal bulan April 2023.
Budidaya jagung telah menjadi program andalan dalam pembinaan kemandirian narapidana di Lapas Terbuka Kendal sejak tahun 2019 hingga sekarang, yang hasilnya sangat membanggakan.
Kalapas Terbuka Kendal, Rusdedy menyampaikan, proses pembelajaran budidaya jagung yang dilakukan selama ini akhirnya membuahkan hasil yang luar biasa. Pada tahun-tahun sebelumnya, program ini menghadapi tantangan dengan hasil yang jauh di bawah target, bahkan pernah mengalami gagal panen.
Namun pada tahun 2021 melalui pelatihan budidaya jagung bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang dan dukungan dari yayasan WAIBI serta Kementerian Bappenas RI, para narapidana dan petugas Lapas berhasil menunjukkan kemajuan yang signifikan.
“Produktivitas budidaya jagung yang awalnya hanya mencapai 2 hingga 3 ton per hektar, kini telah mencapai standar nasional sebesar 5 ton per hektar. Para narapidana telah menguasai seluruh proses budidaya jagung, mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen, hingga pengolahan pasca panen,” kata Rusdedy, Minggu (16/7/2023).
Menurutnya, prestasi ini sangat diapresiasi oleh banyak pihak, termasuk Kementerian Pertanian RI yang memberikan penghargaan terbaik pertama kepada Lapas Terbuka Kendal pada kegiatan ketahanan pangan nasional budidaya jagung di wilayah khusus.
“Keberhasilan narapidana Lapas Terbuka Kendal dalam menjadi ahli budidaya jagung hibrida merupakan bukti nyata dari dedikasi mereka dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan pertanian. Langkah ini tidak hanya memberikan kemandirian kepada narapidana, tetapi juga berdampak positif dalam kontribusi mereka terhadap ketahanan pangan nasional,” ungkapnya.
Diharapkan, prestasi gemilang ini akan menginspirasi lembaga pemasyarakatan lainnya untuk mengadopsi program budidaya tanaman dan memberdayakan narapidana dalam pengembangan keterampilan pertanian.
“Lapas Terbuka Kendal telah membuktikan, bahwa dengan kesungguhan dan kesempatan yang diberikan, narapidana dapat menjadi bagian penting dalam pembangunan pertanian dan ketahanan pangan negara,” tuturnya.
Ning S