WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Desa-desa di wilayah Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, secara bergiliran menggelar kegiatan Rembuk Stunting. Yakni pertemuan untuk mengoptimalkan pencegahan dan penanganan stunting.
Stunting adalah masalah gizi kronis, akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Untuk mengatasi hal tersebut, dilaksanakan pertemuan yang dikemas dalam forum Rembuk Stunting. Ini sebagaimana dilakukan di Desa Watusomo, Desa Pandan, Desa Padarangin dan Desa Sambirejo di wilayah Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri.
Danramil Slogohimo Kapten (Inf) Prahwoto melalui Penerangan Kodim (Pendim) 0728 Wonogiri, Pelda Indra, mengabarkan, pertemuan untuk membahas pencegahan stunting tersebut digelar di Balai Desa.
Acara tersebut dihadiri Camat Slogohimo, Agus Pramono, bersama petugas gizi dari Puskesmas. Juga dihadiri Kepala Desa (Kades), Babinsa, Bhabinkamtibmas, Bidan Desa, Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), petugas Program Keluarga Harapan (PKH), Kader Posyandu, perangkat desa, tokoh masyarakat dan pengurus Karang Taruna.
Danramil-22/Slogohimo Kapten (Inf) Prahwoto, menyatakan, pihaknya mendukung penuh program pemerintah dalam penanganan stunting di wilayah territorialnya. Kepada para personel Babinsa, diminta aktif memberikan pendampingan kepada kader kesehatan dan bidan desa dalam setiap melaksanakan kegiatan Posyandu di desa binaannya.
Kepada ibu-ibu yang memiliki balita, diserukan agar mengikuti kegiatan Posyandu. Tujuannya, agar tumbuhkembang anak-anaknya dapat dimonitor. Manakala terjadi sesuatu, cepat terdeteksi untuk dicarikan solusinya.
Termasuk bila ada gejala kurang gizi, dapat secepatnya diatasi, demi menghindarkan terjadinya kasus stunting. Hal ini penting dilakukan, dalam upaya mewujudkan generasi penerus yang sehat dan cerdas.
Bambang Pur