WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Penangkapan ular Sowo Kembang yang masuk di atas plafon atap rumah warga Wonogiri, Senin (19/6), berlangsung dramatis. Karena Tim Damkar Pemkab Wonogiri harus memanjat ke atas genting.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri, Joko Santosa, menyatakan, personel Damkar yang melakukan penangkapan, harus bertindak sangat hati-hati dengan gerakan terbatas, karena takut memecahkan genting dan merusak atap rumah.
Karena sulitnya medan, proses penangkapan berlangsung sekitar 1,5 jam. Mulai Pukul 08.30 sampai dengan Pukul 10.00. Berlangsung di rumah Sarosa, warga Dusun Tegalombo Wetan, RT 1/RW X, Kelurahan Mojopuro, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri.
Kronologis penangkapannya, bermula saat anak Sarosa melihat ada ular menyembul di lubang plafon atas rumah. Hal ini segera dilaporkan ke Sang Ayah dan mencari bantuan tetangga. Tapi karena semua warga ketakutan, akhirnya menelpon ke Damkar Pekab Wonogiri.
Merespon permintaan bantuan penangkapan, Regu II Damkar Wonogiri Pimpinan Tri Budi, segera meluncur ke lokasi. Ular sepanjang 4,5 Meter (M) itu, dapat ditangkap hidup-hidup. Belum diketahui mengapa ular tersebut sampai berada di plafor atap rumah. Bisa jadi tengah mengejar tikus untuk dimangsa.
Pecinta Reptil
”Setelah berhasil ditangkap hidup-hidup, kemudian diserahkan ke komunitas warga pecinta reptil,” ujar Kepala UPTD Damkar Wonogiri, Joko Santosa, sembari menambahkan bahwa itu merupakan tangakap yang Ke-24 kalinya selama 6 bulan terakhir di Tahun 2023 ini.
Ular Sowo Kembang atau Sanca Batik, disebut juga sebagai Ular Sanca Timur Laut dan menjadi jenisualr dari suku Pythonidae, yang dapat tumbuh besar dan panjang.
Ukuran terbesarnya dapat melebihi 8,5 M dan merupakan ular terpanjang di dunia. Lebih panjang dari Anaconda (Eunectes), ular terbesar dan terpanjang di Amerika Selatan.
Nama-nama lain Sowo Kembang adalah Sawah-n-etem (untuk daearah Simeulue) Ular petola (Ambon). Dalam Bahasa Inggris disebut reticulated python atau kerap disingkat retics. Sedangkan nama ilmiahnya adalah Python reticulatus, yang kemudian diubah genusnya menjadi Malayopython reticulatus.
Bambang Pur
