JEPARA (SUARABARU.ID) – Gerakan Satu Hati (GSH) IDI Jepara yang dicanangkan Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta pada tanggal 09 November 2022 direncanakan Sabtu (17/6-2023) akan ditutup. Penutupan akan diselenggarakan di aula Puskesmas Bangsri 1 dengan diawali sambutan Ketua IDI Jepara dr. Edwin Tohaga, Sp.A. sekaligus laporan kegiatan GSH.
Disamping itu diagendakan juga penyerahan estafet pemantauan balita stunting kepada Puskesmas Bangsri 1 serta penyerahan kenang kenangan bagi Ibu dan Balita yang mengikuti program pengentasan stunting GSH. “Direncanakan hasil kajian Gerakan Satu Hati IDI Jepara akan disampaikan ke Bapak Pj Bupati Jepara ,” ujar dr.Fitrin Miadianti, M.M, Korlap GSM IDI Jepara
Ia juga menjelaskan, disamping itu sejumlah pejabat juga diundang mulai Kepala DKK, Kadius Kominfo, Kepala Bapeda, Forkopimca,m Bangsri, Petinggi, Tim Penggerak PKK Kecamatan dan Desa serta Ibu dan Balita yang menjadi sasaran program GSH.
Sementara Ketua IDI Jepara dr. Edwin Tohaga, Sp.A menjelaskan, stunting pada balita terutama pada anak usia kurang dari 2 tahun perlu mendapatkan perhatian khusus karena dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan status kesehatan pada anak. “Stunting pada anak juga berhubungan dengan peningkatan kerentanan anak terhadap penyakit,” tambahnya
Karena itu IDI Cabang Jepara dalam menyemarakkan Hari Dokter Indonesia ke-72 dan Hari Kesehatan Nasional ke 58 melakukan kegiatan pengabdian profesi dan pengabdian masyarakat . “Melihat anak-anak stunting di Jepara yang masih banyak terutama untuk wilayah tertentu maka IDI Cabang Jepara melakukan kegiatan “GERAK SATU HATI” Gerakan Entaskan Stunting Untuk Hidup Sehat,” ujar dr. Edwin Tohaga, Sp.A.
Tujuan Umum kegiatan GSH menurut Edwin Tohaga adalah melakukan intervensi anak stunting sehingga tidak menjadi stunting dan tujuan khusus memberi pemahaman tentang stunting, tentang gizi dalam upaya mencegah/ menjadikan anak tidak stunting serta memberikan makanan tambahan selama 6 bulan untuk anak-anak stunting yang menjadi sasaran program GSH.
Sedangkan sasaran intervensi adalah anak usia maksimal 23 bulan dengan stunting berjumlah 17 anak di wilayah Puskesmas Bangsri 1 dengan rincian sebagai berikut 11 anak desa Bangsri, 2 anak desa Banjaran, 3 anak desa Banjar Agung dan 1 anak desa Kedung Leper
Hadepe