JEPARA (SUARABARU.ID)- Sempat vakum beberapa waktu akhirnya kegiatan Lailatul Ijtima’ dimulai kembali oleh Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Mangunan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara.
Lailatul Ijtima’ sendiri merupakan forum pertemuan para pengurus NU, Banom, lembaga, serta jam’iyah NU. Dan digelar sebulan sekali dari musholla ke mushola. Lailatul Ijtima’ juga salah satu tradisi yang telah ada sejak 1930.
Menurut salah satu tokoh masyarakat Mangunan (Mbah Mudin )untuk bisa mengistiqomahkan kegiatan lailatul ijtima’ harus dikemas dengan cara sederhana. “Kegiatan Lailatul Ijtima’ harus dihadiri oleh kiai sepuh desa setempat untuk menarik minat warga nahdliyin”, ujar Mbah Modin.
Masih menurut Mbah mudin kegiatan semacam ini harus diuri uri oleh semua warga NU sebagai benteng penjaga islam ala Ahlusunnah wal jama’ah Annahdliyah ditengah ditengah masyarakat yang sudah banyak melupakan identitas sebagai warga NU.
Dari situ PRNU Desa Mangunan kemudian bertekat untuk bisa menghidupkan dan mengistiqomahkan kembali tradisi Lailatul ijtima’ dengan cara idaroh dari satu musholla ke musholla.
Saran dari para sesepuh kemudian dilaksanakan oleh PR NU Mangunan dengan menghadirkan Kiai muda Fathurroziqin (Ketua Tanfidziyyah NU Mangunan) untuk mengisi taushiyah pada kegiatan lailatul ijtima’.
Acara juga dihadiri oleh Rais Syuriyah NU Mangunan Muhammad Roshif Arwani yang juga pengasuh pondok prsantren Annur Mangunan yang bertindak sebagai pengisi acara dengan kajian ngaji Tafsir Alqur’an.
ua