blank
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji (kanan), menyalami para perserta apel gabungan dalam pembinaan Kamtibmas Cipta Kondisi di Pacitan.(Dok.Prokopim Pacitan)

PACITAN (SUARABARU.ID) – Bagi masyarakat di Kabupaten Pacitan, Jatim, Bulan Suci Ramadan dan Kesenian Ronthek menjadi bagian yang tak terpisahkan. Sebagai salah satu kearifan lokal, kesenian perkusi bambu (Ronda Trethek atau Ronthek) tersebut, diharapkan mampu menjadi branding positif bagi Kabupaten Pacitan.

Hal tersebut, semalam, disampaikan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji (Mas Aji), dalam acara pembinaan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) dalam rangka cipta kondisi Bulan  Ramadan 1444 H/2023 M di Balai Desa Sirnoboyo.

Pembinaan Kamtibmas dilakukan oleh Bupati bersama jajaran Forkopimda. Diikuti oleh seluruh Kepala Desa (Kades) dan Lurah, para Babinsa dan Bhabinkamtibmas se Kecamatan Pacitan.

Bagian Prokopim Pemkab Pacitan, mengabarkan, harapan Mas Aji (panggilan akrab Bupati Pacitan) itu dilatarbelakangi fakta jika budaya Ronthek Gugah Sahur, masih diwarnai perseteruan antargrup Ronthek. Meski, gesekan-gesekannya tidak sampai meluas, namun akan menjadi citra negatif bagi kesenian itu sendiri. Terlebih bila sampai viral di Media Sosial (Medsos).

Kata Bupati, membahas Ronthek Pacitan, itu unik dan fenomenal. Kadang terjadi gesekan, namun akan selesai saat itu juga. Beda halnya dengan tawuran, bagaimanapun akan menjadi penilaian negatif.

Lebih Bijak

Menyikapi hal tersebut, Bupati, minta perhatian semua pihak, untuk terlibat aktif memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya para seniman Ronthek untuk bersikap lebih bijak. Semua pihak yang dimaksudkan Bupati adalah aparat keamanan, camat, Kades dan Lurah, hingga Kepala Dusun (Kasun).

Orang pertama di Kabupaten Pacitan itu berharap, Kesenian Ronthek Gugah Sahur akan tetap menjadi budaya lokal, yang terus ada serta menjadi daya tarik bagi siapapun yang ingin menikmatinya.

Harapan sama, juga disampaikan Kapolres Pacitan AKBP Wildan Alberd serta Dandim 0801 Pacitan Kolonel (Inf) Roliyanto. Kata Kapolres, semua harus bisa menjaga agar Pacitan aman dan kondusif. Sebagai kesenian asli Pacitan, Ronthek harus berkembang lebih modern, tanpa diwarnai tindakan anarki.

Seni Ronthek Pacitan, saat ini sudah mulai mendapat pengakuan luas. Terbukti, kesenian tersebut telah masuk agenda Kharisma Event Nusantara, dan dipercaya mengisi berbagai event besar lainnya.

Usai memberikan pembinaan Kamtibmas, Bupati Pacitan memimpin apel gabungan yang melibatkan TNI, Polri, Satpol-PP, Linmas, Organisasi Masyarakat (Ormas) beserta elemen masyarakat terkait lainnya.

Bambang Pur