SURAKARTA (SUARABARU.ID) Dosen program studi (Prodi) Keris ISI Surakarta bersama tim Sekretariatan Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI )kegiatan Pelatihan Asesor Kompetensi WPA Bidang Ekonomi Kreatif.
Kegiatan dalam upaya membidani lahirnya calon empu-empu baru di era ini, digelar Direktorat Standardisasi Kompetensi, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif digelar di Solo selama sepekan hingga Senin (13/3)
Direktur LSP Perkerisan Indonesia, Agung Guntoro Wisnu, sebagai pemberi rekomendasi peserta menyampaikan, momentum ini merupakan salah satu upaya untuk membuat profesi di bidang keris bisa semakin diakui di tengah masyarakat.
Karena itu para peserta berasal dari berbagai penjuru kota, dan sebagian besar usianya tak lagi muda.
Meski beberapa kali peserta nampak hampir menyerah, namun akhirnya seluruh peserta berhasil mengikuti uji kompetensi dengan baik dan direkomendasikan berkompeten oleh Master Asesor penguji.
Masih dalam kesempatan sama Ketua Keris ISI Surakarta, Bening Tri Suwasono dalam sambutannya berharap agar pelatihan menjadi salah satu upaya meningkatkan daya tarik calon mahasiswa untuk menempuh pendidikan di prodi Keris ISI Surakarta.
Diakui, profesi seniman keris atau biasa disebut empu sampai hari ini masih minim dilirik masyarakat luas.
Padahal keris sendiri telah diakui oleh UNESCO sejak tahun 2008 sebagai sebuah warisan budaya tak benda yang patut untuk terus dilestarikan, ungkapnya sembari menambahkan enam dosen Prodi Keris ISI Surakarta yang menjadi peserta juga dinyatakan berkompeten menjadi asesor.
Sementara itu Sekjen SNKI Basuki Teguh Yuwono turut mengapresiasi pencapaian ini dan mengucapkan selamat kepada para peserta.
“Semoga jerih payah rekan-rekan semua, bapak, ibu, saudara, saudari, bisa turut menumbuhkan budaya perkerisan di Indonesia. Jayalah budaya perkerisan, lestarilah budaya bangsa,” tutup Basuki melalui pesan videonya kepada para peserta yang kini resmi menjadi asesor kompetensi.
Bagus Adji