SLEMAN (SUARABARU.ID) – Kodim 0732/Sleman menyiagakan 1 SST personelnya, siap bergerak membantu empat Koramil jajaran Kodim 0732/Sleman yang terdampak langsung Erupsi Gunung Merapi.
Keempat Koramil tersebut adalah Koramil 01/Cangkringan, Koramil 02/Pakem, Koramil 03/Turi dan Koramil 04/Pakem), Minggu (12/3/2023).
Komandan Kodim 0732/Sleman, Letkol Arm Danny Arianto Perdamean Girsang menyampaikan berdasarkan informasi BBPTKG Yogyakarta, perkembangan situasi Gunung Merapi pada Minggu 12 Maret 2023 Pukul 07.00 WIB sampai hingga berita ini diturunkan telah terjadi awan panas guguran pukul 23.01 WIB dengan jarak luncur 1800 meter ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng), selanjutnya pukul 07.08 WIB terjadi awan panas guguran Gunung Merapi dengan jarak luncur 2000 m mengarah ke barat daya (Kali Bebeng).
“Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental dapat diinformasikan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih berada pada tingkat “siaga” (Level III). Potensi bahaya saat ini masih tetap berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Krasak dan Bebeng sejauh maksimal 7 km, sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” terangnya, Senin (13/3/2023).
“Untuk kondisi warga sekitar merapi KRB III masih kondusif (belum ada yang mengungsi). Petugas menghimbau masyarakat untuk tenang dan tetap waspada, yang berada di Radius 7 Km dari puncak merapi segera turun. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya (jarak 7 km dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak),” ujarnya.
“Untuk kondisi warga sekitar merapi KRB III yaitu Kapanewon Cangkringan, Kapanewon Pakem, Kapanewon Turi dan Kapanewon Tempel hingga berita ini diturunkan masih kondusif Untuk korban jiwa nihil, sedangkan untuk kerugian harta benda dan materiil masih dalam pendataan dari Desa KRB III,” tambahnya.
Dandim mengimbau kepada masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, dan mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
“Masyarakat jangan mudah percaya dengan informasi hoax yang disebarkan oleh orang tak bertanggung jawab. Dapatkan informasi aktivitas Gunung Merapi dari sumber yang terpercaya, serta ikuti rekomendasi dari Badan Geologi, Pemerintah Daerah dan BPBD,” tandasnya.
Masyarakat dapat mengakses informasi resmi aktivitas Gunung Merapi melalui aplikasi Magma Indonesia, website bpptkg.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, radio komunikasi pada frekuensi 172.000 MHz, Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, YouTube BBPTKG Chenel dan kantor BPPTKG.
Ning Suparningsih