WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Berdasarkan data, selama Tahun 2022 telah terjadi lebih dari 1.300 kasus kecelakaan. Sebanyak 500 korbannya, didominasi mereka yang berusia produktif, yakni usia 10 hingga 24 tahun.
Kapolres Wonogiri AKBP Andi M Indra Waspada Amirullah, Senin (27/2), mengungkapkan hal itu saat tampil menjadi pembina upacara bendera di SMA Negeri 2 Wonogiri. Pemicu kecelakaan, diantaranya karena kesadaran masyarakat tentang pentingnya menghargai pengguna jalan masih rendah, ditambah kondisi infrastruktur jalan yang belum memadai.
Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri Aiptu Iwan Sumarsono, menyatakan, kehadiran Kapolres di SMA Negeri 2 Wonogiri sekaligus dijadikan silaturahmi sebagai pejabat baru di Wonogiri. Acara tersebut dirangkai dengan pelaksanaan sosialisasi berlalu lintas, tentang tata tertib dan perilaku berkendara di jalan, guna mewujudkan situasi yang aman, selamat, tertib dan lancar.
Kata Kapolres, saat ini teknologi otomotif berkembang sangat pesat. Setiap tahun, kendaraan khususnya sepeda motor, bertambah mencapai 10.000 unit. Hal ini berdampak terhadap situasi lalu lintas di jalan menjadi padat dan dapat menimbulkan kemacetan, bila tidak diimbangi dengan sarana prasarana jalan yang memadahi.
Dengan situasi yang demikian ini, diperlukan kesadaran para pengguna jalan untuk mentaati peraturan lalu lintas, serta menghargai sesama pengguna jalan yang lain. Keselamatan berlalulintas bukan hanya menjadi tanggung jawab lima pilar pemangku kepentingan, yakni Bappeda, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum, Polri dan Dinas Kesehatan. Tapi menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat termasuk pelajar.
Dalam rangka menciptakan situasi Keamanan Keselamatan Ketertiban Kelancaran Lalulintas (Kamseltibcarlantas) di wilayah Wonogiri, Kapolres mempunyai program kerja unggulan dengan mengusung kearifan lokal. Yakni Gerakan Tiji Tibeh atau Tertib Siji Tertib Kabeh (Tertib Satu Tertib Semua).
Bambang Pur